Minggu, 27 Desember 2015

Bupati Purwakarta Diusir Urang Sunda

Bismillaah wal Hamdulillaah ... Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Allah SWT berfirman dalam QS.8.Al-Anfaal ayat 30 yang terjemahnya : "Mereka melakukan Makar dan Allah menggagalkan Makar itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas Makar."

MAKAR DEDI

Dengan modal dukungan Si Raja Liberal said agil siradj, aneka MAKAR dilakukan Si Raja Syirik Bupati Purwakarta dedi mulyadi terhadap Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab, antara lain :

1. Memperalat AMS (Angkatan Muda Siliwangi) yang disulap menjadi Aliansi Masyarakat Sunda yang juga disingkat AMS, untuk melaporkan Habib Rizieq ke Polda Jawa Barat dengan tuduhan Penghinaan Adat Sunda.

2. Menghasut masyarakat Sunda agar benci Habib Rizieq dan menolak kedatangannya di seluruh Tanah Sunda dengan dalih karena Habib Rizieq merusak Budaya Sunda.

3. Memperalat preman dari kalangan Anak Muda Sialan atau Anak Muda Setan yang juga disingkat AMS, untuk mensweeping dan menghadang serta mengusir Habib Rizieq dari Purwakarta saat digelar Tablik Akbar Pelantikan DPW FPI Purwakarta periode 2015 2019 pada Sabtu 19 Desember 2015.

ALLAH SWT PEMBALAS MAKAR

Namun demikian, FAKTA yang terjadi di lapangan sebagai berikut :

1. Si Raja Syirik dedi mulyadi dilaporkan Ulama Purwakarta ke Polda Jawa Barat dengan tuduhan Penistaan Agama Islam.

2. Si Raja Syirik dedi mulyadi juga dilaporkan Paguyuban Masyarakat Sunda (PMS) ke Polda Jawa Barat dengan tuduhan Penistaan dan Perusakan Adat Sunda karena melakukan proses HINDUISASI dan PEMUSYRIKAN Budaya Sunda.

3. Si Raja Syirik dedi mulyadi ditolak Ajengan Kyai dan Santri di berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan dibenci dan diusir oleh masyarakat Sunda di berbagai tempat.

URANG SUNDA USIR DEDI

Pada Sabtu 19 Desember 2015 acara Kemusyrikan dedi mulyadi yang dibungkus dengan nama Pentas Budaya di GARUT digagalkan para Pemuda Islam Garut.

Pada Ahad 20 Desember 2015, Kyai dan Santri di CIAMIS menolak pentas Kemusyrikan dedi mulyadi, dan membuat blokade untuk men-sweeping-nya, sehingga dedi urung datang.

Pada Senin 21 Desember 2015, warga Jasinga dan Lebak bergabung mengepung GOR JASINGA untuk men-sweeping dedi dan bergajulnya, sehingga acara pentas Kemusyrikan dedi mulyadi dibatalkan aparat.

Pada Selasa 22 Desember 2015, warga BOGOR memblokade lokasi acara pentas Kemusyrikan dedi mulyadi, sehingga panitia membatalkan acaranya.

Pada Rabu 23 Desember 2015, Si Raja Syirik dedi mulyad DEPRESI alias STRESS BERAT, sehingga tidak berani buat pentas di luar Purwakarta.

Pada Kamis 24 Desember 2015 dengan dikawal sejumlah OKP dan aparat TNI dan POLRI, Si Raja Syirik dedi mulyad mencoba tampil di UJUNG GENTENG Sukabumi di Desa Bojong Genteng, tapi dihalau dan diusir oleh warga, bahkan sempat dikejar-kejar, sehingga dia merengek-rengek minta bantuan ARMED yang langsung melarikannya ke sebuah hotel di Kota Sukabumi.

Rencananya, Jum'at 25 Desember dedi mau tampil di Jampang Surade, tapi lagi-lagi Urang Sunda Muslim disana menolak kedatangannya, karena dedi dinilai sebagai penista Islam dan perusak Budaya Sunda.

Kini, daerah-daerah lain di Jawa Barat, seperti Cianjur, Bandung, Sumedang, Tasik, Cirebon, Pangandaran, Kuningan, Majalengka, dan lainnya, sedang siapkan SWEEPING untuk dedi.

DEDI KENA BATUNYA

Dedi habis-habisan menghasut Urang Sunda agar benci Habib Rizieq dan memusuhinya, tapi justru Urang Sunda jadi benci dedi.

Dedi mau menghadang, justru dia yang dihadang. Dedi mau mengusir justru dia yang diusir. Dedi mau batalkan acara Tabligh Islam, justru acara Pentas Budayanya yang dibatalkan.

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin ...

(Tim News FPI)

Rabu, 02 Desember 2015

Hukum Mengisolasi Orang Dengan AIDS Dan Hukum Sengaja Menularkannya

Orang yang terkena penyakit AIDS bisa dikatakan terkadang mendapat isolasi sosial dari masyarakat karena penyakit yang sampai sekarang belum diketahui secara pasti terapinya ini menjadi momok di masyarakat. Mereka takut tertular bahkan ada yang menganggapnya dosa kutukan.

Kemudian ada juga segelintir orang yang terkena penyakit AIDS, kemudian ia merasa tidak terima dengan nasib dan takdirnya, ditambah ia juga diisolasi oleh masyarakat sekitar. Maka ia sengaja menularkannya dengan cara berhubungan seksual atau dengan sengaja menusuk jarum yang mengandung darahnya kepada orang lain.

Berikut pembahasan mengenai hal ini.

Pertanyaan:

السؤال : انتشر في هذا الزمان مرض الإيدز الخطير وصار له انعكاسات اجتماعية كثيرة تنشأ عنها أسئلة متعددة ، فمثلا هل يجب عزل المريض بالإيدز عن الناس غير المصابين ، وما حكم من تعمد نقل المرض إلى الآخرين ، وهل يعتبر المريض بالإيدز في مرض الموت لأن هذا يؤثر في طلاقه وتصرفاته المالية ؟؟؟

Tersebar di zaman ini penyakit AIDS yang berbahaya dan memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat serta menimbulkan banyak pertanyaan. Misalnya:

[1] apakah wajib mengisolasi orang dengan AIDS dari orang lain yang sehat

[2] apa hukum orang yang sengaja menularkannya kepada orang lain.

[3] apakah sakit AIDS dianggap sakit yang mengantarkan kepada kematian sehingga berpengaruh terhadap talak dan pengaturan hartanya (misalnya: ketika akan meninggal karena sakit, maka talaknya tidak sah, dianggap sengaja agar istri tidak mendapat warisan)

Jawaban:

أولا : عزل المريض :

حيث أن المعلومات الطبية المتوافرة حاليا تؤكد أن العدوى بفيروس العوز المناعي البشري مرض نقص المناعة المكتسب ( الإيدز ) لا تحدث عن طريق المعايشة أو الملامسة أو التنفس أو الحشرات أو الاشتراك في الأكل أو الشرب أو حمامات السباحة أو المقاعد أو أدوات الطعام ونحو ذلك من أوجه المعايشة في الحياة اليومية العادية ، وإنما تكون العدوى بصورة رئيسية بإحدى الطرق التالية :

1- الاتصال الجنسي بأي شكل كان .

2- نقل الدم الملوث أو مشتقاته .

3- استعمال الإبر الملوثة ، ولا سيما بين متعاطي المخدرات ، وكذلك أمواس الحلاقة .

4- الانتقال من الأم المصابة إلى طفلها في أثناء الحمل والولادة .

وبناء على ما تقدم فإن عزل المصابين إذا لم تخش منه العدوى ، عن زملائهم الأصحاء ، غير واجب شرعا

Pertama: mengsolasi orang dengan sakit AIDS

Ilmu pengetahuan kedokteran yang telah berkembang sekarang bisa memastikan bahwa penyakit menular dengan virus immunodefisiency pada penyakit AIDS (kekurangan imunitas tubuh), maka penularannya tidak terjadi melalui pergaulan, besentuhan, melalui napas, serangga, bersama ketika makan dan minum, pemakaian bersama kolam renang, tempat duduk, peralatan makan dan lain-lain dalam bentik pergaulan sehari-hari seperti biasanya.

Penularannya dengan cara berikut:

1.berhubungan seksual bagaimanapun bentuknya (lewat depan, belakang, oral, pent)

2.tranfusi darah yang tercemar

3.pemakaian jarum suntik yang terkontaminasi,lebih-lebih di antara pengguna narkoba, demikian juga silet cukur

4.perpindahan dari ibu yang terkena IADS kepada bayinya ketika hamildan melahirkan

Berdasarkan hal ini, maka mengisolasi orang dengan sakit AIDS, jika tidak dikhawatirkan menular kepada yang sehat tidak wajib secara syariat.

ثانيا : تعمد نقل العدوى :

تعمد نقل العدوى بمرض نقص المناعة المكتسب ( الإيدز ) إلى السليم منه بأي صورة من صور التعمد عمل محرم ، ويعد من كبائر الذنوب والآثام ، كما أنه يستوجب العقوبة الدنيوية وتتفاوت هذه العقوبة بقدر جسامة الفعل وأثره على الأفراد وتأثيره على المجتمع .

فإن كان قصد التعمد إشاعة هذا المرض الخبيث في المجتمع ، فعمله هذا يعد نوعا من الحرابة والإفساد في الأرض ، ويستوجب إحدى العقوبات المنصوص عليها في آية الحرابة : ( إنما جزاء الذين يحاربون الله ورسوله ويسعون في الأرض فسادا أن يقتلوا أو يصلبوا أو تقطع أيديهم وأرجلهم من خلاف أو ينفوا من الأرض ذلك لهم خزي في الدنيا ولهم في الآخرة عذاب عظيم ) المائدة /33

وإن كان قصده من تعمد نقل العدوى إعداء شخص بعينه ، وتمت العدوى ، ولم يمت المنقول إليه بعد ، عوقب المتعمد بالعقوبة التعزيرية المناسبة وعند حدوث الوفاة ينظر في تطبيق عقوبة القتل عليه .

وأما إذا كان قصده من تعمد نقل العدوى إعداء شخص بعينه ولكن لم تنتقل إليه العدوى فإنه يعاقب عقوبة تعزيرية .

Kedua: sengaja menularkan AIDS

Sengaja menularkan penyakit AIDS dengan bagaimanapun bentuknya merupakan perbuatan haram. Dianggap sebagai dosa besar. Maka orang ini diberi hukuman di dunia dan hukuman tersebut bertingkat-tingkat sesuai dengan besar dan dampak perbuatan kepada orang lain dan masyarakat.

Jika maksudnya sengaja menyebarkan penyakit AIDS yang mengerikan ini di masyarakat maka perbuatan ini dianggap sebagai kejahatan dan berbuat kerusakan dimuka bumi. Maka hukumannya hukumannya adalah salah satu dari kandungan ayat berikut:

إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأَرْضِ فَسَاداً أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya, hukuman terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, adalah [1]mereka dibunuh atau[2]  disalib,[3] dipotong tangan dan kaki mereka dengan bersilang, atau [4] dibuang (keluar daerah). Yang demikian itu, (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang besar.” (Al-Maidah: 33)

Jika ia sengan menularkan kepada orang tertentu saja. Kemudian penyakit tersebut menular dan orang yang ditularkan belum mati. Maka ia diberi hukuman ta’zir (ditetapkan oleh hakim) yang sesuai dengannya. Jika yang ditularkan kemudian mati, maka dipertimbangan juga hukuman mati baginya (yang menularkan).

ثالثا : اعتبار مرض نقص المناعة المكتسب (الإيدز) مرض موت : يعد مرض نقص المناعة المكتسب ( الإيدز ) مرض موت شرعا ، إذا اكتملت أعراضه ، وأقعد المريض عن ممارسة الحياة العادية ، واتصل به الموت ) ( مجمع الفقه الإسلامي ص 204-206

Ketiga: apakah terhitung sakit yang mengantarkan kepada kematian

Penyakit AIDS dianggap sebagai penyakit yang mengantarkan kepada kematian. Jika telah sempurna gejala-gejalanya dan orang yang sakit telah cacat (tidak mampu) menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa dan penyakit ini mengantarkannya kepada kematin. (maksudnya awal-awal terkena AIDS dimana imunitas belum digrogoti secara sempurna, maka ini bukan dianggap mati yang mengantarkan kematian, adapun jika penyakit sudah mulai parah, maka inilah penyakit yang mengantarkan kematian, maka jika ia menceraikan istri di saat ini, cerainya tidak sah)

Sumber: http://islamqa.info/ar/ref/1182 (situs Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafidzahullah)

dr. Raehanul Bahraen, @Laboratorium Klinik RS Sardjito, 6 Jumadas Tsani 1434 H

Artikel www.muslimafiyah.com

Sabtu, 28 November 2015

USTADZ SOLMED BICARA SOAL SAMPURASUN

Assalamu 'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh...

Saudaraku tercinta, beberapa hari ini kita melihat, mendengar, membaca tentang polemik Ceramah Habib Rizieq Syihab, saya ingin bercerita dari apa yg saya dengar dan saya lihat. Pada hari Jum'at malam, tgl 13 November 2015, bersama dengan para Kyai dan Ulama yang ada, saya hadir dalam Tabligh Akbar Manhajus Sholihin di Purwakarta, karena memang saya salah satu pengisi acara yang diundang oleh panitia penyelenggara, dari mulai awal sampai akhir saya disana.

Saya mendengar langsung ceramah Habib Rizieq Syihab dari salam (awal) sampai salam (akhir). Saya menangkap pesan dari ceramah yang Beliau sampaikan bahwa yang dimaksud " Campur Racun " itu adalah ketika Adat dibenturkan dengan Syari'at, Sehingga menjadi tidak indah lagi dilihat dan tidak lagi nikmat dirasa, saya yakin tidak ada niat Beliau untuk melecehkan Adat seperti yang disangkakan oleh beberapa pihak.
Karenanya saya dan kita semua berharap agar tidak terprovokasi dengan info yang tidak utuh, berita yang tidak lengkap, rekaman potongan yang bisa mengundang fitnah, yang kadang jauh dari fakta di lapangan.

Semoga Allah. SWT menjaga kita dan seluruh komponen anak Bangsa di Negeri Indonesia Tercinta ini dalam bingkai Kebaikan dan Kebersamaan untuk merawat Adat dan Mencintai Syari'at.

Dari saya, miskin ilmu dan banyak dosa.
Ustadz Sholeh Mahmoed (Solmed).

Ulama Purwakarta Sebut Bupati Dedi Mulyadi Raja Syirik

Purwakarta (SI Online) - Kalangan ulama Purwakarta selama sepuluh tahun terakhir resah dengan kemusyrikan yang meraja lela di wilayah itu. Ketua Manhajus Solihin Purwakarta, KH Muhammad Syahid Joban bahkan menilai gagasan kebudayaan yang diusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi selama 10 tahun memimpin, mengarah pada kemusyrikan.
 
Bahkan, dalam akun media sosial Facebook miliknya, Muhammad Syahid Joban pada 5 November menyebut Dedi sebagai raja syirik.
 
Seperti diberitakan Tribunjabar.co.id, melalui ponselnya, Ahad (15/11/2015) dua pekan lalu, Joban hendak menyampaikan pesan bahwa banyak hal yang harus diubah dari Purwakarta.
 
"Budaya dikembangkan tapi nilai keagamaan merosot. Sehingga kami menilai keduanya harus berimbang. Islam tidak anti budaya tapi budaya yang diusung Dedi Mulyadi ini hanya bungkus yang isinya hanya ritual kemusyrikan," ujar Joban.
 
Banyak ritus budaya namun dinilainya hanya mengarah pada kemusyrikan yang dilakukan oleh orang nomor satu di Purwakarta itu.
 
"Sakralkan kereta kencana yang dianggap kendaraan tokoh mistis, Situ Buleud, Gedung Kembar, Gedung Negara dan Pendopo disakralkan dengan ritus-ritus berindikasi kuat musyrik," ujarnya.
 
Tidak hanya itu, pernyataan Dedi juga kerap dinilainya menyesatkan umat Islam. Seperti halnya, menokohkan Raja Padjadjaran, Sri Baduga Maharaja atau kerap disebut Prabu Siliwangi.
 
"Pernyataan yang keluar dari mulutnya itu menganggap Prabu Siliwangi tokoh keselamatan hingga pernyataan pemimpin hebat itu harus menikahi tokoh mistis dari Pantai Selatan, kan itu menyesatkan," ujarnya.
 
Menanggapi tudingan itu, belum lama ini ketika disinggung mengenai raja syirik, Dedi tidak terlalu serius menanggapinya. "Iya, terserah saja, itu penilaian orang, saya tidak akan ambil pusing," ujar dia.
 
Hanya saja, sebagai pemerintah, selama ini ia berusaha melaksanakan kewajiban konsitusionalnya sebagai kepala daerah. "Saya raja syirik kata mereka tapi saya melaksanakan kewajiban konsitusional saya pada rakyat saya," ujarnya

Sumber : http://m.suara-islam.com/mobile/detail/16241/Ulama-Purwakarta-Sebut-Bupati-Dedi-Mulyadi-Raja-Syirik

Jumat, 27 November 2015

FPI Segera Polisikan Muhammad Nazar, Pengunggah Video 'Campur Racun'

JAKARTA (voa-islam.id)—Front Pembela Islam (FPI) berencana melaporkan Muhammad Nazar ke pihak kepolisian. Muhammad Nazar adalah pengunggah video potongan ceramah Habib Rizieq Syihab yang seolah-olah menghina budaya Sunda dengan memplesetkan salam sampurasun menjadi “campur racun”.

“Kami akan laporkan segera Muhammad Nazar yang telah menyebarkan video potongan ceramah Habib Rizieq kepada polisi. Muhammad Nazar tidak menyebarkan secara utuh ceramah Habib Rizieq selama satu setengah jam. Akibatnya banyak masyarakat yang salah persepsi,” kata Ustadz Jafar Shodiq, Wakil Ketua DPP FPI di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Kamis (26/11/2015) sore.

Ustadz Jafar menjelaskan, ceramah yang disampaikan Habib Rizieq itu membahas soal fenomena kemusyrikan.

“Ini ceramah Habib Rizieq soal akidah, keimanan. Kita tabligh akbar di Purwakarta (Jawa Barat). Untuk mengingatkan kepada kaum muslimin Purwakarta jangan menjadi korban kemusyrikan bupatinya dengan alasan kearifan lokal, budaya,” ungkap Ustadz Jafar.

Menurut Ustadz Jafar, sudah diketahui khalayak banyak jika Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi kerap melakukan praktik kemusyrikan.

Pelaporan kepada polisi ini, lanjut Ustadz Jafar, diharapkan dapat diketahui motif dan tujuan Muhammad Nazar mengunggah video tersebut.

“Muhammad Nazar ini siapa, nanti kita lihat. Dia yang upload. Apa tujuannya? Apakah dia orang Dedi? Kita akan selidiki siapa dia,” ujar Ustadz Jafar.* [Syaf/voa-islam.id]

Sumber : http://m.voa-islam.id/news/indonesiana/2015/11/27/40810/fpi-segera-polisikan-muhammad-nazarpengunggah-video-'campur-racun/

FPI: Komentar Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Soal 'Campur Racun' karena Ingin Terpilih Gubernur Jabar

JAKARTA (voa-islam.id)—Wakil Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Jafar Shodiq menilai Ridwan Kamil, Walikota Bandung dan Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta telah memafaatkan potongan video “campur racun” Habib Rizieq untuk tujuan politik.

Menurut Ustadz Ja’far, komentar kedua pemimpin daerah di Jawa Barat yang menyudutkan Habib Rizieq ini dalam rangka mencari muka agar terpilih menjadi gubernur Jawa Barat (Jabar).

“Kami khawatir ini dipolitisir. Karena kedua-duanya ingin menjadi Jabar satu dengan alasan melestarikan budaya Sunda,” kata Ustadz Ja’far ketika ditemui voa-islam di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (26/11/2015) sore.

Lebih lanjut, Ustadz Ja’far mengatakan semesti Ridwan Kamil lebih dulu melakukan konfirmasi (tabayyun) kepada Habib Rizieq perihal potongan video “campur racun” teresebut. (baca: FPI Segera Laporkan Pengunggah Video 'Campur Racun')

“Walikota Bandung ini tidak tahu akar persoalan. Mestinya dia tabayyun. Ikuti ceramahnya secara utuh selama satu setengah jam. Jangan ikuti potongan ceramah yang hanya 43 detik,” jelas Ustadz Ja’far.* [Syaf/voa-islam.id]

Sumber : http://m.voa-islam.id/news/indonesiana/2015/11/27/40819/fpikomentar-ridwan-kamil-dan-dedi-mulyadi-soal-'campur-racunkarena-ingin-terpilih-gubernur-jabar/

Kamis, 26 November 2015

Adu domba antara adat dan syariat

Awas hati2 dgn pemikiran2 kaum munafiqin/LIBERAL yg skg sudah berhasil meracuni sebagian masyarakat Indonesia...
Mereka mengkampanyekan tntng ISLAM NUSANTARA, tujuan mereka adlh berupaya sekuat tenaga mereka utk memadamkan hukum Alloh...
Skg mereka mengadu dombakan antara ADAT & SYARIAT, mulai dr jilbab, jenggot lalu pengucapan salam dsb...

-Jilbab wajib hukumnya bagi wanita yg audah baligh...
-Jenggot sunnah hukumnya...
-Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh sunnah hukumnya tp wajib jawab yg mendengarnya...
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adlh sebuah ucapan salam sekaligus do'a yg kita tujukan kpd org lain...
Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti “Semoga Allah menjadi Pelindungmu”.

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)

Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

Bedanya agama kita dgn agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kpd saudaranya, dia akan diganjar dgn kebaikan (pahala).

Mari kita simak penjelasan dan fatwa ulama berikut :
Lafadz “aslkm” bahkan “ass” & singkatan yg sejenisnya bkn termasuk dlm kategori salam. Dan bagaimana lafadz-lafadz tsb dpt disebut salam?, sementara dlm lafadz tersebut tak mengandung makna salam yaitu penghormatan & do’a bagi penerima salam. Bahkan lafadz “ass”, dlm perbendaharaan kosa kata asing memiliki pengertian yg tak sepantasnya dan mengandung unsur penghinaan (wal ‘iyyadzubillah).

1. Assalamu ‘alaikum : semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa.
2. As = orang bodoh ; keledai
3. Ass = pantat
4. Askum = celakalah kamu
5. Assamu = racun
6. Samlekum = matilah kamu
7. Salom/syalom= dari bhs Ibrani untuk sesama kristen dan ada 263 kata di dalam kitab perjanjian lama dan perjanjian baru.
8. Mikum = dari bahasa Ibrani, artinya Mari Bercinta

Dlm kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dlm suatu pertemuan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau. Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barakatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

Nah dari tiga singkatan itu silahkan Anda pilih yg mana yg Anda inginkan tnp hrs menyingkatnya sendiri yg justru bs menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jgn Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yg dipilihkan utk kita.

Satu hal lg yg perlu diingat adlh ketika kita menuliskan kata Assalamu’alaikum, perlu diperhatikan agar jgn sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu’alaikum.

Krn apa ? Diriwayatkan bhw dahulu ada seorang Yahudi yg memberi salam kepada Nabi dgn ucapan “Assaamu ‘alaika ya Muhammad” (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini ah plesetan dari “Assalaamu ‘alaikum“. Maka nabi berkata, “Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu ‘alaikum, maka jawablah dengan wa ‘alaikum (Dan semoga atas kalian pula).” [HR. Bukhari]

Tulisan ini, mngkn nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Blh jd, kita blm prnh membayangkannya selama ini. Nah, stlh ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kpd saudara kita. Tp andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yg sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mngkn Anda agak capek sedikit tdk apa2, sementara ssdk capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.

Semoga bermanfaat :D

FPI Jabar: Ceramah Habib Rizieq di Purwakarta untuk Menyelamatkan Umat, Bukan Menghina Adat

Bandung (SI Online) - Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat, KH Abdul Kohar mengklarifikasi bahwa ceramah Imam Besar FPI Habib Rizieq di Purwakarta beberapa waktu lalu itu tidak dalam rangka melecehkan adat Sunda seperti yang dituduhkan sejumlah organisasi sunda.

Seperti diketahui, Aliansi Masyarakat Sunda melaporkan Habib Rizieq ke Polda Jabar atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya sunda. Habib Rizieq dituduh telah memplesetkan salam orang Sunda 'sampurasun' menjadi 'campur racun'.

"Kami dari DPD FPI Jawa Barat ingin menegaskan, terkhusus pada keluarga besar umat Islam di tataran sunda bahwa tidak betul Habib Rizieq pada ceramah di Purwakarta itu melecehkan sapaan sunda yang terhormat, 'sampuran' jadi 'campur racun', itu sama sekali tidak benar," ujar Kyai Kohar saat dihubungi Suara Islam Online, Rabu (25/11/2015).

Menurutnya, ceramah Habib Rizieq isinya hanya ingin menyelamatkan umat Islam Purwakarta dari berbagai hal yang mengarahkan pada perusakan akidah. "Kami punya bukti rekaman ceramah yang utuh, kemudian video berdurasi 43 detik yang dianggap melecehkan itu bisa saja diedit dan dengan sengaja poinnya diarahkan kedalam fitnah besar," kata Kyai Kohar.

Ia menjelaskan, yang dipermasalahkan sebenarnya itu adalah upaya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang sedang mengkampanyekan salam 'sampurasun' sebagai ganti 'assalamualaikum'. Itu yang dianggap sedang meracuni akidah umat Islam. Karena itulah, para ulama di Purwakarta menilai tindakan Bupati yang sedang meracuni akidah itu dikatakan sebagai 'campur racun'.

"Kata-kata 'campur racun' sendiri itu keluar dari para ulama Purwakarta dalam diskusi sebelum ceramah Habib Rizieq, saya jadi saksinya karena ikut disitu," ungkapnya.

Jadi, kata dia, ajakan dari Bupati Dedi yang mengkampanyekan 'sampurasun' untuk menggeser 'assalamuaikum' itu adalah racun yang bisa meracuni akidah umat Islam, sehingga muncullah kata-kata dari para ulama Purwakarta yaitu 'campur racun' itu.

"Jadi bukan plesetan 'sampurasun' jadi 'campur racun' dalam konteks menghina sapaan sunda, bukan itu. Maksudnya kampanye Bupati Dedi yang mengkampenyekan 'sampurasun' sebagai pengganti 'assalamualaikum' yang diperintahkan Allah dan RasulNya itulah yang dianggap para ulama Purwakarta sebagai racun akidah," jelasnya.

Salam 'sampurasun' sendiri itu tidak ada masalah. "Selama budaya tidak melanggar akidah dan syariat itu baik-baik saja," ucapnya.

Oleh karena itu, Kyai Kohar sudah menyampaikan kepada pengurus DPW FPI Purwakarta agar mendatangi pihak pelapor untuk klarifikasi. Kepada pihak pelapor, Kyai Kohar juga menyerukan agar mengedepankan tabayyun terlebih dahulu sebelum bertindak.

"Harus dipastikan bahwa ini jangan sampai ditunggangi oleh pihak ketiga yang bisa memanfaatkan suasana adu domba antara adat dengan syariat," pungkasnya.

Selasa, 24 November 2015

Dilarang Bicara

Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Ketakutan yang berlebihan sering membuat orang berpikir tidak lurus, sehingga melahirkan sikap dan tindakan yang tidak benar.

Misalnya, karena takut ada pertikaian antar Suku, Ras, Agama dan Golongan, maka dilarang bicara SARA, dan karena takut ada konflik antar kekuatan politik maka dilarang bicara POLITIK, serta karena takut ada perselisihan antar madzhab maka dilarang bicara KHILAFIYAH, dan seterusnya.

Cara berpikir semacam itu harus diluruskan, karena bisa merusak sistem kehidupan dan mengancam kebebasan serta menghancurkan tata nilai.

DILARANG BICARA SARA

Ya. Bicara SARA yang menghina / merendahkan / melecehkan suatu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan memang wajib DILARANG. Tapi bicara SARA untuk menyadarkan masyarakat agar jangan ada saling hina antar Suku, Ras, Agama dan Golongan, justru menjadi KEWAJIBAN.

DILARANG BICARA POLITIK

Ya. Bicara POLITIK untuk kampanye hitam dan pembodohan rakyat serta mengadu domba masyarakat memang mesti DILARANG. Tapi bicara POLITIK untuk mencerdaskan dan mendewasakan rakyat serta menanamkan kewaspadaan dari adu domba politik, justru menjadi KEMESTIAN.

DILARANG BICARA KHILAFIYAH

Ya. Bicara KHILAFIYAH untuk menanamkan fanatisme madzhab sehingga memusuhi madzhab lain memang harus DILARANG. Tapi bicara KHILAFIYAH untuk membangun kesadaran tentang kemajemukan dan keragaman pendapat sehingga saling toleran dan menghargai antar madzhab, justru menjadi KEHARUSAN.

DILARANG BICARA KESALAHAN ORANG

Ya. Bicara tentang kesalahan seseorang hanya untuk merendahkan dan mempermalukannya serta tidak ada manfaat agama memang patut DILARANG. Tapi bicara kesalahan seseorang untuk menyelamatkan umat dari pengaruh jahatnya, atau melindungi agama dari kerusakan, atau meredam fitnahnya, seperti kesalahan para durjana yang ingin merusak Islam, justru suatu KENISCAYAAN.

KESIMPULAN

Suatu LARANGAN BICARA harus jelas ketentuan dan batasannya, sehingga tidak mengancam kebebasan bicara seseorang, dan tidak juga menjadi pembodohan publik. Wallaahul Musta'aan...

[Habib Muhammad Rizieq Syihab]

Sabtu, 21 November 2015

SILATURRAHIM SANG KYAI

Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Kamis 19 November 2015, menjelang Isya, Mantan Ketum PBNU yang kini menjabat sebagai Sekjen ICIS (International Conference of Islamic Schollar), KH Ahmad Hasyim Muzadi, silaturrahim ke Markaz Besar FPI di Petamburan - Tanah Abang Jakarta Pusat.

Kedatangan Kyai Hasyim disambut langsung Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab, yang didampingi Ketum, Waketum dan Sekum DPP FPI, serta Imam-Imam FPI Daerah, antara lain Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Kalbar.

Dalam pertemuan tersebut Kyai Hasyim memaparkan tentang peta gerakan da'wah di Indonesia beserta tantangannya. Beliau juga mengingatkan pentingnya posisi dan peran Ahlus Sunnah wal Jama'ah di tengah pertikaian pemikiran antara Wahabi, Syiah, Liberal dan PKI.

Beliau mengingatkan bahwa Aswaja harus kuat, dan harus selalu bersikap tawassuth (pertengahan) dalam menghadapi setiap persoalan, sehingga selalu menampilkan Islam yang Rohmatan Lil 'Aalamiin.

DIALOG RINGAN

Di akhir pertemuan, Habib Rizieq menyampaikan kepada Kyai Hasyim bahwa FPI mendengar istilah ISLAM NUSANTARA untuk pertama kalinya dari Kyai Hasyim sejak beberapa tahun lalu, dengan makna Islam Rohmatan Lil 'Aalamiin yang menyatu berurat berakar dengan kehidupan masyarakat Nusantara, sehingga sejuk mendengarnya.

Namun kini, makna ISLAM NUSANTARA setelah jadi program Pemerintah yang kemudian diusung oleh para Tokoh Liberal berubah total menjadi Islam Anti Jenggot, Anti Jubah, Anti Sorban, Anti Shoff Rata dan Rapat, Anti Baca Qur'an dengan Langgam Arab, dan lain sebagainya, sehingga FPI gerah mendengarnya.

Akhirnya, FPI memberi aneka gelar buat ISLAM NUSANTARA, ada JIN (Jemaat Islam Nusantara), ada juga ANUS (Aliran Nusantara).

Mendengar hal tersebut, Kyai Hasyim sambil semyum dan tertawa, langsung menjawab singkat : "Iya, Islam Nusantara telah dibajak, dari Rohmatan Lil 'Aalamiin, jadi Anti Arab. Makanya, saya kembali kepada istilah asli yaitu Islam yang Rohmatan Lil 'Aalamiin."

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin ...

Jumat, 20 November 2015

Ketua Rabithah Alawiyah: Umat Islam Jakarta Wajib Perjuangkan Gubernur Muslim

Jakarta (SI Online) - Ketua Umum Rabithah Alawiyah Indonesia, Habib Zen Umar bin Smith mengajak umat Islam di Jakarta untuk berjuang dalam masalah kepemimpinan. 

"Umat Islam Jakarta wajib mengusahakan sekuat mungkin untuk menjadikan gubernur yang mewakili mayoritas penduduk Jakarta yang muslim," ujar Habib Zen kepada Suara Islam Online di sela acara muzakarah ulama untuk gubernur muslim di Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Menurutnya, kriteria seorang gubernur harus mewakili masyarakat muslim dan tentunya akan melindungi non muslim. Selain itu harus mempunyai program-program yang baik dan bisa mengatasi segala permasalahan yang ada di Jakarta.

Karenanya, ia menyerukan umat Islam untuk berjuang jika ingin ada perubahan. "Kalau kita ingin perubahan berarti kita harus berusaha, untuk itu usahakan mencari gubernur yang bisa mewakili umat Islam dan mempunyai program-program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat," kata Habib Zen.

Ia berharap, Jakarta kedepannya menjadi kota yang ramah, agamis dan mewakili pintu gerbang Indonesia. "Nilai-nilai agamis harus ada meski Indonesia bukan negara yang berbagis agama, tetapi kita tidak bisa menafikan disini itu mewakili mayoritas masyarakat Islam. Dan tetap non muslim akan terlindungi apabila pimpinannya seorang muslim yang baik," tandasnya.

Dalam acara muzakarah itu, Habib Zen ditunjuk sebagai anggota Majelis Tinggi. Majelis itu dibentuk dengan berbagai fungsi diantaranya sebagai pembina spiritual bagi seluruh komponen yang terlibat dalam agenda pemilihan gubernur Muslim DKI Jakarta.

Selain itu Majelis Tinggi juga menjadi pengarah bagi kepanitiaan, Badan Pekerja, Dewan Pemilih dan Tim Pemenangan yang terlibat dalam agenda gubernur Muslim untuk DKI. Majelis Tinggi juga akan turut serta dalam menentukan bakal calon Gubernur Muslim nantinya.

Habib Rizieq Pimpin Muzakarah Ulama untuk Perjuangkan Gubernur Muslim di Jakarta

Jakarta (SI Online) - Sejumlah ulama dan tokoh masyarakat mengadakan muzakarah tentang kepemimpinan DKI Jakarta di Aula Masjid Raya Al Ittihaad, Tebet Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2015).

"Majelis muzakarah ini suatu forum para ulama, habaib, cendekiawan dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi soal kepemimpinan bagi masyarakat Jakarta yang berpenduduk mayoritas muslim," ujar pimpinan muzakarah, Habib Rizieq Syihab kepada wartawan.

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu menjelaskan, pertemuan tersebut fokus membicarakan bagaimana mengatur langkah yang terbaik secara konstitusional agar gubernur muslim bisa memenangkan pemilihan gubernur Jakarta di masa mendatang.

Para ulama akan menampung setiap calon gubernur lalu mengikhtiarkan menjadi satu pasangan yang akan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta melalui konvensi umat Islam Jakarta. Konvensi tersebut akan melakukan uji kelayakan, uji kompetensi serta mengukur popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas seluruh peserta sesuai aturan Islam.

Habib Rizieq yakin lewat konvensi ini, akan muncul satu pasangan muslim yang terbaik untuk mewakili masyarakat dalam mengikuti proses Pilgub Jakarta.

"Kita mesti yakin walaupun akan ada kemungkinan terburuk sekalipun, kalau itu terjadi tentu para ulama akan selalu melakukan musyawarah untuk mencari solusinya," jelasnya.

Menurutnya, muzakarah ini akan tetap berkelanjutan. Tidak hanya sebatas pilgub, tetapi kedepannya akan selalu bermusyarawah dalam merespon setiap perkembangan baik yang positif maupun yang negatif.

Selain Habib Rizieq, hadir pula KH Cholil Ridwan, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii, Habib Zen bin Smith, KH Fachrurrozi Ishaq, KH Mahfudz Nasirun, Ustaz Syed Bachmid, Ustaz Ferry Nur dan lainnya. Tokoh-tokoh yang datang ini ada yang dari unsur NU, Muhammadiyah, Rabitah Alawiyah, FPI, Al Irsyad, Dewan Dakwah Islamiyah, Dewan Masjid Indonesia dan lain-lain.

Habib Rizieq Syihab Terpilih sebagai Ketua Majelis Tinggi, KH Mahfudz Asirun Ketua Dewan Pemilih

Jakarta (SI Online) - Muzakarah kedua para ulama, pimpinan Ormas Islam dan tokoh masyarakat Jakarta untuk mewujudkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Muslim DKI Jakarta secara mufakat menunjuk dua orang tokoh DKI Jakarta, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab sebagai Ketua Majelis Tinggi dan KH Mahfudz Asirun sebagai Ketua Dewan Pemilih.

Muzakarah yang diikuti ratusan tokoh, ulama dan habaib se-DKI Jakarta itu digelar di Aula Masjid Al-Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (20/11). Muzakarah diinisiasi oleh sejumlah ulama dan habaib DKI Jakarta seperti Habib Abdurrahman Al Habsyi Kwitang, KH Abdul Rasyid AS, KH Maulana Kamal Yusuf, KH Mahfudz Asirun, KH Fachrurozy Ishaq, Habib Rizieq Syihab dan KH Syukran Makmun. Dalam Muzakarah kedua ini, secara khusus dibahas dan disepakati kritera Majelis Tinggi, Dewan Pemilih dan kompetensi peserta konvensi.

Seperti diketahui, Habib Muhammad Rizieq Syihab saat ini adalah Imam Besar FPI. Habib Rizieq juga anggota Dewan Penasehat Rabithah Alawiyah. Sedangkan KH Mahfudz Asirun adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqan, Jakarta Barat. Karena kepeduliannya kepada umat, ia juga memangku amanah sebagai Rais Syuriah NU Jakarta Barat dan Penasehat MUI Jakarta Barat.

Muzakarah kedua ini merupakan tindak lanjut dari Muzakarah pertama yang digelar pada 22 Oktober lalu di kediaman pimpinan Perguruan Islam As-Syafiiyah KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i. Saat itu peserta muzakarah telah menyepakati untuk mengikhtiarkan satu pasangan calon dari kalangan umat Islam yang akan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017 mendatang.

Muzakarah pertama juga menyepakati bila pasangan calon tersebut akan dihasilkan melalui sebuah proses "Konvensi Umat Islam Jakarta." Konvensi akan dilakukan untuk menguji kompetensi, kelayakan dan mengukur popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas seluruh peserta kovensi.

Majelis Tinggi dibentuk dengan berbagai fungsi diantaranya sebagai pembina spiritual bagi seluruh komponen yang terlibat dalam agenda pemilihan gubernur Muslim DKI Jakarta. Selain itu juga menjadi pengarah bagi kepanitiaan, Badan Pekerja, Dewan Pemilih dan Tim Pemenangan yang terlibat dalam agenda gubernur Muslim untuk DKI. Majelis Tinggi juga akan turut serta dalam menentukan bakal calon Gubernur Muslim. 

Sedangkan Dewan Pemilih dibentuk dengan fungsi akan melakukan proses seleksi teknis mulai administrasi hingga debat terbuka terhadap bakal calon melalaui rangkaian dan tahapan yang profesional. Dewan Pemilih pula yang akan membuat jadwal dan tahapan proses seleksi bakal calon Gubernur, menjadi panelis dalam proses wawancara terbuka dengan peserta konvensi dan menyiapkan musyawarah dengan Majelis Tinggi untuk menentukan bakal calon pasangan gubernur Muslim.

Sabtu, 14 November 2015

NKRI BERSYARIAH vs ISLAM NUSANTARA

Bismillaah wal Hamdulillaah ....
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab, sejak lima tahun lalu melalui bukunya yang berjudul WAWASAN KEBANGSAAN memperkenalkan istilah NKRI BERSYARIAH dan getol mengkampanyekannya melalui berbagai media da'wah, baik mimbar dan majelis, mau pun cetak dan elektronik.

Sedang Presiden RI Joko Widodo saat pidato kenegaraan di bulan Agustus 2015 menyatakan bahwa Islam kita adalah ISLAM NUSANTARA.

Jika yang dimaksud dengan ISLAM NUSANTARA adalah Islam Rahmatan Lil 'Aalamiin yang telah berurat berakar membudaya di tengah masyarakat Nusantara, maka tentu sejalan dengan NKRI BERSYARIAH.

Namun jika yang dimaksud dengan ISLAM NUSANTARA adalah Islam yang dianggap sebagai Pendatang Arab yang harus di-Nusantara-kan, sehingga semua unsur Arab dalam Islam harus dihapuskan, maka tentu bertolak belakang dengan NKRI BERSYARIAH.

Faktanya, para pengusung dan pembela ISLAM NUSANTARA saat ini banyak berasal dari para pentolan LIBERAL yang selama ini sering menyerang Islam, sehingga Habib Rizieq menamakan mereka JEMAAT ISLAM NUSANTARA disingkat JIN, bahkan belakangan diberikan nama baru yang lebih tepat yaitu ALIRAN NUSANTARA disingkat ANUS.

1. TATHBIQ SYARIAH

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Tathbiq Syariah di Indonesia  adalah harga mati yang tidak bisa ditawar, karena Indonesia adalah Negara Tauhid yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga Syariat Islam harus diterapkan di tengah masyarakat muslim Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa mengebiri hak beragama kaum minoritas mana pun.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Tathbiq Syariah di Indonesia tidak boleh terjadi, karena Indonesia bukan Negara Islam, sehingga Penerapan Syariat Islam di Indonesia merupakan bentuk diskriminasi dan penindasan terhadap kaum minoritas, sekaligus merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

2. PENEGAKAN KHILAFAH

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Sistem Khilafah adalah Sistem yang harus ditegakkan, apalagi sudah berhasil membuktikan diri selama 13 (tiga belas) abad lebih sebagai sistem  terbaik yang sukses memimpin Dunia. Dan Penegakan Khilafah adalah sesuatu yang pasti akan terwujud, setidaknya saat kedatangan Imam Mahdi sebagaimana dikabarkan oleh Nabi SAW, sehingga perjuangan Penegakan Khilafah sepanjang zaman akan selalu menjadi andil penting untuk membuka jalan bagi kedatangan Sang Imam.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Sistem Khilafah adalah sistem kadaluwarsa yang tidak relevan lagi dengan zaman kekinian, sehingga Penegakan Khilafah di zaman sekarang tidak lagi realistis, bahkan merupakan suatu utopis yaitu hanya mimpi yang tidak akan terwujud.

3. SISTEM DEMOKRASI

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Sistem Demokrasi yang baru lahir sejak Revolusi Kebudayaan Perancis pada tahun 1789 M adalah Sistem Sekuler yang bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga umat Islam haram melaksanakannya, kecuali terpaksa, sambil tetap berusaha menggantinya kembali dengan Sistem Khilafah yang telah dicontohkan Nabi SAW.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Sistem Demokrasi adalah Sistem paling ideal saat ini karena memisahkan urusan agama dari urusan negara, dan melindungi semua agama tanpa diskriminasi, sehingga sejalan dengan ajaran Islam yang rahmatan Lil 'Aalamiin.

4. HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa HAM adalah Hak yang melekat sejak lahir pada setiap orang sebagai karunia Allah SWT, sehingga HAM tidak akan pernah bertentangan dengan KAM (Kewajiban Asasi Manusia) yang ditetapkan Allah SWT. Karenanya, segala bentuk kema'siatan dan kemunkaran adalah bukan HAM.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa HAM adalah hak yang melekat sejak lahir pada setiap orang secara alami, sehingga tidak ada kaitan dengan aturan agama apa pun. Karenanya, Iman dan Kufur, serta Taat dan Ma'siat adalah merupakan HAM setiap manusia yang tidak boleh diintervensi siapa pun.

Itulah sebabnya, Aliran Sesat dan LGBT (Lesbi, Gay, Bisexual dan Transgender) bagi NKRI BERSYARIAH bukan HAM, tapi bagi ISLAM NUSANTARA merupakan HAM.

5. KESETARAAN GENDER

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa dalam Islam tidak ada Kesetaraan Gender, tapi yang ada adalah Keserasian Gender. Allah SWT menciptakan pria dan wanita dengan kodrat perbedaan biologis dan phsycologis untuk berbagi peran dan tugas, serta hak dan kewajiban, sehingga tercipta keserasian untuk keseimbangan dan keharmonisan kehidupan umat manusia.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa pria dan wanita setara dengan hak dan kewajiban yang sama tanpa ada sedikit pun perbedaan.

Oleh karenanya, bagi NKRI BERSYARIAH bahwa hak waris anak laki dan perempuan dalam Islam, hingga hak kepemimpinan rumah tangga dan negara,  sudah tepat sesuai dengan kodrat peran dan tugas serta kewajiban masing-masing, tapi bagi ISLAM NUSANTARA tidak adil dan tidak relevan lagi, sehingga harus diubah agar sesuai dengan tuntutan zaman modern.

6. TOLERANSI

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Toleransi antar umat beragama menjamin setiap umat beragama bebas meyakini kebenaran agama yang dianutnya dan bebas menolak agama lain yang tidak diyakininya, asal tidak menghina agama lain tersebut.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Toleransi antar umat beragama mengharuskan setiap umat beragama untuk mengakui kebenaran semua agama, sehingga tidak boleh ada umat beragama mengklaim bahwa agamanya saja yang benar,  sedang yang lain salah, karena semua agama sama dan semuanya benar.

7. PRIBUMISASI ISLAM

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT dari langit, dan pertama kali diturunkan ke tengah bangsa Arab untuk disebar-luaskan ke seluruh umat manusia, sehingga Islam adalah Agama Langit bukan Agama Arab, apalagi Rasulullah SAW tidak pernah meng-Arab-kan Islam, tapi sebaliknya justru meng-Islam-kan Arab, bahkan meng-Islam-kan seluruh bangsa di Dunia. Selain itu, Islam sebagai agama Allah SWT Sang Pencipta dan Pemilik Bumi tidak akan pernah menjadi pendatang di Bumi Allah SWT, tapi akan selalu menjadi Pribumi di setiap pelosok Bumi Allah SWT.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Islam di Indonesia adalah agama pendatang dari Arab yang harus di-Nusantara-kan, sehingga semua unsur Arab dalam Islam harus dihapus dan diganti dengan budaya Nusantara.

8. ISLAM dan ARAB

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Islam dan Arab tidak bisa dipisahkan, karena Islam pertama kali diturunkan di tengah masyarakat Arab, dan Rasulullah SAW adalah bangsa Arab, serta Al-Qur'an diturunkan dalam Bahasa Arab, bahkan Bahasa Akhirat nanti adalah tetap Bahasa Arab. Dan hukum apa pun yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW maka sudah jadi Ajaran Islam, sehingga tidak lagi disebut Budaya Arab atau 'Ajam, karena sudah jadi milik seluruh muslim apa pun suku bangsanya.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Islam dan Arab harus dipisahkan dengan cukup ambil Islamnya dan buang Arabnya, sehingga semua budaya Arab dalam ajaran Islam harus dihapus dan diganti.

Oleh karenanya, hukum Salam, Jilbab, Jenggot, Jubah, Sorban, Cambuk Pemabuk, Potong Tangan Pencuri, Rajam Penzina, hingga Meratakan dan Merapatkan Shoff Sholat, semuanya bagi NKRI BERSYARIAH adalah ajaran Islam yang harus diikuti, tapi bagi ISLAM NUSANTARA semua itu hanya tradisi Arab yang tidak perlu diikuti, karena tidak ada kaitan dengan Islam.

9. PERBEDAAN dan PENODAAN

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Aliran Sesat seperti Ahmadiyah dan yang sejenisnya adalah Penodaan Agama yang harus dilarang.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Aliran Sesat apa pun tidak boleh dilarang, bahkan harus dilindungi dan diberi kesempatan yang sama dengan agama apa pun untuk berkembang, karena itu adalah bagian dari kebebasan beragama dan berkeyakinan.

10. PEMIMPIN KAFIR

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa orang kafir tidak boleh menjadi pemimpin Wilayah Islam atau Wilayah Mayoritas Muslim, karena Al-Qur'an dan As-Sunnah melarangnya. Jangankan kafir, orang muslim saja jika tidak bertaqwa dan tidak berakhlak mulia tidak boleh jadi pemimpin. Jadi yang boleh jadi pemimpin hanya muslim yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaqul karimah.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa orang kafir boleh menjadi pemimpin Wilayah Islam atau Wilayah Mayoritas Muslim, karena manusia mana pun dan apa pun agamanya punya hak yang sama. Bahkan pemimpin kafir yang jujur lebih baik dari pemimpin muslim yang korup.

NKRI BERSYARIAH atau ISLAM NUSANTARA ?

Kini, umat Islam tinggal memilih : Ikut Habib Rizieq yang mengusung NKRI BERSYARIAH atau ikut Presiden Jokowi yang mengusung ISLAM NUSANTARA ... ?

Allah SWT berfirman dalam QS.2.Al-Baqarah ayat 256 :

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Shodaqollaahul 'Azhiim ...

(Forum Diskusi Santri FPI)

Rabu, 28 Oktober 2015

Cintai para pewaris Nabi SAW

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Habib Umar bin Hafidz:

Janganlah kalian menyia-nyiakan persahabatan dengan orang-orang mulia, yaitu orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah swt ,orang-orang yang cahayanya berkilauan.

Demi Allah, memisahkan diri dari mereka merupakan suatu kerugian, bagaimana sifat kerugian tersebut jika pemimpin mereka (Rasulullah saw) bersabda, “Celakalah orang yang pada hari kiamat tidak melihatku.

Sesungguhnya orang yang tidak melihat kaum sholihin tak akan bisa melihat Nabi SAW.
Orang yang tidak memandang mereka, tidak akan bisa memandang Nabi SAW dan orang yang tidak menjalin hubungan dengan mereka tidak akan bisa berhubungan dengan Nabi SAW. Karena kaum sholihin adalah bagian dari beliau saw, pewarisnya, para khalifahnya, pemegang sir-nya. Merekalah pemegang sir setelah Nabi.
Merekalah pewaris, semulia-mulia pewarisnya.

Jumat, 23 Oktober 2015

Akhirnya Jenggot Pendiri NU Dicukur JIN

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan sambutan dalam Kirab Hari Santri Nasional digelar di Tugu Proklamasi, Jalan Raya Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/10). (foto: liputan6.com)

Kirab Hari Santri Nasional digelar di Tugu Proklamasi, Jalan Raya Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/10). Meskipun ada pro kontra terkait penyelenggaraan Hari Santri Nasional tetap berjalan dengan mengundang ribuan jemaah umat Islam.

Hadir dalam penyelenggaraan itu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan sejumlah tokoh agama dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam.

Dalam kesempatan itu, Jenderal Gatot menyampaikan pesan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia pada masa perjuangan tidak lepas dari peran para ulama, jauh sebelum lahirnya TNI. Sementara Ketua PBNU Said Aqil mengatakan meski Hari Santri Nasional penuh dengan pro dan kontra, tidak berpengaruh pada penyelenggaraan acara.

Sekitar 50 rombongan Kirab Hari Santri Nasional dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) tiba di Tugu Proklamasi untuk menghadiri peringatan Hari Santri Nasional yang disambut oleh ribuan pelajar serta santri dari pondok pesantren dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya.

JENGGOT KYAI HASYIM

Usai acara, masyarakat dikejutkan dengan beredarnya foto Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari di Kirab Hari Santri Nasional tadi. Pasalnya, ada yang janggal dalam foto pendiri NU tersebut. Foto ukuran besar KH. Hasyim Asy’ari yang dijadikan backdrop acara terlihat tidak berjenggot, seolah habis dicukur bersih. Padahal pada foto aslinya yang sudah masyhur, Kyai Hasyim nampak menggenakan jenggot.

Tak pelak, hal ini langsung menimbulkan gelombang protes. Mereka yang tidak terima, menuding panitia telah berbuat kurang ajar kepada Kyai Hasyim. Sebagian lagi mengait-kaitkannya dengan ucapan Said Aqil beberapa waktu lalu soal jenggot.

Pada sebuah rekaman yang beredar di Youtube beberapa waktu lalu, Said Aqil mengatakan bahwa jenggot akan membuat seseorang menjadi goblok. Makin panjang jenggot seseorang, maka makin goblok, katanya dalam rekaman itu.

Muncul dugaan, panitia acara sengaja menampilkan foto Kyai Hasyim Asy’ari yang sudah “dicukur” untuk menyesuaikan dengan pendapat dan sikap Said Aqil yang anti jenggot. Tentu saja, hal ini masih perlu dikonfirmasi kepada panitia.

Jangan-jangan jenggot Sang Kyai dicukur JIN (Jemaat Islam Nusantara) alias ANUS (Aliran Nusantara) … ???

Wallahu a’lam.

Minggu, 18 Oktober 2015

Masya Allah, Meski Tengah Menderita, Warga Gaza Kirim Bantuan Puluhan Juta untuk Korban Asap di Riau

Masya Allah. Lagi-lagi dibuat malu oleh penduduk Gaza. Meski tengah menderita oleh kepungan Zionis Israel, kehilangan rumah dan bahkan sanak saudara, ternyata tak membuat mereka lupa dengan saudaranya se-akidah di belahan dunia lainnya.

Seperti dilansir riauposting, warga Gaza-Palestina memberikan bantuan dana sebesar 50 juta rupiah untuk warga Riau yang saat ini tengah dikepung bencana kabut asap yang kian parah.

Bantuan tersebut disalurkan melalui Sahabat Al-Aqsha (Jaringan Silaturrahim Keluarga Indonesia-Palestina) dan Al-Sarraa Foundation langsung dari Gaza Palestina.

Koordinator Sahabat Al-Aqsha Provinsi Riau Idris Ahmad menyebutkan jika bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian sesama Muslim atas musibah yang menimpa saudaranya.

“Kami mendapatkan amanah untuk menyalurkan bantuan bagi korban asap di Pekanbaru, Riau senilai Rp50.000.000 dari keluarga kita di Gaza, Palestina. Bantuan kami sampaikan dalam bentuk unit air purifier (alat penjernih udara) yang akan diserahkan kepada keluarga para dai dan asatidz, pegiat dakwah dan panti asuhan, khususnya yang memiliki bayi dan balita,” ujar Idris Ahmad.

Bantuan itu diterima secara simbolis Sabtu Subuh (17/10/2015) oleh Ustadz Abdul Shomad, Lc. MA kepada Ustadz Muslih, mewakili keluarga asatidz Pondok Pesantren Al-Quran Was-Sunnah, Okura, Rumbai di Masjid Al-Falah Darul Muttaqin Pekanbaru. [riauposting/islamedia]

Jumat, 16 Oktober 2015

Megawati Diterima Secara Khusus oleh Sekjen Partai Komunis China.

Beijing - Mantan Presiden sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diterima secara khusus oleh Sekjen Partai Komunis yang sekaligus Presiden China  Xi Jinping seusai menghadiri diskusi Konferensi Khusus Partai-Partai Politik Asia tentang Jalur Sutra di Beijing, Kamis (15/10).

Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan DPP PDIP Rokhmin Dahuri menyebut, pertemuan kedua pemimpin parpol berkuasa itu mencerminkan kuatnya hubungan kedua bangsa.

Bahkan, kata Rokhmin, di tingkat partai, PDIP dan Partai Komunis China juga memiliki sejarah kerja sama yang baik terlebih sejak nota kesepahaman ditandatangani kedua pihak pada 2006 lalu.

Seusai diterima Presiden Xi Jinping, Megawati dan rombongan bertolak ke Korea Selatan untuk menghadiri penganugerahan doktor kehormatan (DHC) bidang politik dan demokrasi dari Universitas Maritim dan Kelautan Korea (KMOU) dan acara silaturahim dengan masyarakat Indonesia di Busan, katanya.

"Agenda lain Ibu Mega selama di Korea Selatan adalah menghadiri peresmian Taman Megawati di Pulau Jeju. Taman yang proses pembangunannya sudah berlangsung sejak 2013 itu didanai The WE Hotel dan Halla Hospital di Provinsi Pulau Jeju karena pemilik hotel dan rumah sakit itu kebeutulan adalah pengagum Ibu Mega," katanya.

Sebelumnya, saat berbicara pada sesi diskusi Konferensi Khusus Partai-Partai Politik Asia tentang Jalur Sutra, Kamis pagi, Megawati mendorong para anggota Konferensi Internasional Partai-Partai Politik Asia (ICAPP) berkontribusi aktif dalam upaya mencari penyelesaian atas berbagai persoalan regional dan global.

"Konferensi Internasional Partai-Partai Politik Asia (ICAPP) perlu merespons berbagai masalah penting seperti pemanasan global, ketegangan di Laut China Selatan dan konflik Timur Tengah, termasuk soal ISIS," katanya.

Fatwa Pendeta Yahudi : Membunuh Pejuang Palestina Kewajiban Agama

Al Quds (SI Online) - Sebuah media Israel mengungkapkan fatwa yang dikeluarkan oleh pendeta yahudi yang memerintahkan untuk membunuh pejuang perlawanan Palestina, dan tidak membiarkan mereka hidup, serta membunuh mereka merupakan kewajiban agama.

Situs informasi Israel “Wa La” edisi Kamis (15/10) menyebut bahwa fatwa sebagai jawaban atas sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada sejumlah pendeta yahudi yang dikenal ekstrimis dan rasial terhadap bangsa arab, seputar bagaimana memperlakukan pelaku penyerangan setelah ditangkap.

Menurut situs tersebut, seorang yahudi bertanya kepada pendeta Ben Tzion Motsavi, bolehkah memukul atau membunuh orang yang membahayakan setelah ditangkap?

Pendeta Motsavi menjawab, “Bukan sekedar dibolehkan, tetapi merupakan kewajiban agama, memegang kepala dan memukulnya sampai mati.”

Motsavi menyayangkan jawaban yang diberikan pendeta David Stav yang melarang membunuh pelaku setelah terluka atau ketika sudah tidak membahayakan.

Motsavi menyatakan, “Jangan dengarkan penjelasan Stav, karena orang yang berbaik hati kepada pelaku kekerasan, akan berakibat buruk.”

Sementara itu pendeta yahudi kota Shafd “Samuel Elyaho” menyerukan untuk menerapkan sanksi kepada segenap anggota kepolisian dan tentara Israel yang membiarkan hidup para pelaku kekerasan dari pihak Palestina, usai mereka ditangkap.

Di laman facebooknya, Elyaho menulis larangan membiarkan hidup pelaku penyerangan, yang dikhawatirkan jika bebas akan membunuh lainnya.

Sumber : http://m.suara-islam.com/mobile/detail/15844/Fatwa-Pendeta-Yahudi---Membunuh-Pejuang-Palestina-Kewajiban-Agama

Kamis, 15 Oktober 2015

LAPORAN TIM INVESTIGASI FPI ACEH

[1]. Singkil adalah kabupaten baru, pemekaran dari kabupaten Aceh Selatan pada 2 April 1999.

[2]. Nama Singkil berasal dari nama ulama yang berdakwah pada abad 16, syech Abdurrauf Assingkili.

[3]. Kristen masuk ke Singkil tahun 1930, melalui penginjil yang berasal dari Salak Pakpak Barat bernama pendeta I. W. Banurea.

[4]. Bekerjasama dengan perusahaan perkebunan Socfindo, gereja banyak didirikan untuk karyawan yang berasal dari Pakpak.

[5]. Tahun 1968, saat Teungku Daud Beureu'eh sebagai Gubernur Militer, sempat mendatangi Kecamatan Lipat Kajang dan Desa Rimo, meminta gereja-gereja ditutup karena Aceh Daerah Istimewa Syariat Islam.

[6]. Tahun 1979, penginjil dari Gereja Tuhan Indonesia mendirikan gereja di desa Gunung Meriah, hal ini menimbulkan reaksi masyarakat.

[7]. Tanggal 11 Juli  1979, di Lipat Kajang, ditanda tangani perjanjian antara 8 ulama dan 8 pengurus gereja, bahwa gereja tidak akan didirikan kecuali dengan izin Pemda, dan tanggal 13 Oktober 1979 dilakukan ikrar perjanjian tersebut oleh masing-masing 11 orang perwakilan Islam dan Kristen yang juga ditanda tangani Pemda Aceh Selatan waktu itu.

[8]. Perjanjian tersebut terus dilanggar oleh pihak Kristen.

[9]. Oktober 2011, kembali dibuat perjanjian, bahwa gereja yang berizin hanya 1 unit di Kuta Kerangan, Undung-Undung 4 unit, di Gampong Keras, Gampong Napagaluh, Gampong Suka Makmur dan Gampong Lae Gecih, selain itu harus dibongkar.

[10]. Perjanjian ini tidak diindahkan, kenyataan berdiri 20 gereja, dengan tidak melalui prosedur sesuai dengan ketentuan PBM Menteri Agama dan Mendagri No. 8/9 Thn. 2006, Qanun Kabupaten Aceh Singkil No. 7 Thn. 2002.

[11]. Jemaat gereja adalah dari Luaq Kabupaten Singkil.

[12]. 20 September 2011, masyarakat mendatangi kantor Pemda, dan diterima oleh Assisten I, Drs. Azmil meyampaikan data banyaknya gereja liar tak berizin, dan Pemkab Singkil akan melakukan penertiban.

[13]. Juni 2012, di Singkil beredar luas buku tanpa penerbit yg berisi penghinaan pada ajaran Islam.

[14]. Atas kejadian tersebut, umat Islam yang mempersoalkan malah mendapat intimidasi.

[15] Intimidasi dan tekanan terhadap umat Islam terus terjadi, hingga akhirnya meledak menjadi peristiwa 13 Oktober 2015.

[16] Peristiwa di Singkil tersebut secara cepat dimanfaatkan dan diekploitasi oleh media sekuler dan aktivis liberal serta aktivis gereja untuk mencabut PBM MENAG & MENDAGRI NO 8/9 THN. 2006, dan melakukan kampanye negatif terhadap Islam.

[17]. Dari perspektif intelijen, terlihat jelas adanya operasi intelijen Asing untuk mengekploitasi konflik agama di satu sisi dan memunculkan indegenous people (masyarakat asli/adat) di sisi lain.

[18]. Di Singkil yang diangkat intoleransi umat Islam, di Tolikara diangkat hak masyarakat adat untuk mengatur daerahnya.

[19] Dalam dokumen Global Trend 2015 dan dokumen gelar pasukan  oleh SOCOM (South Ocean Command), keduanya adalah dokumen resmi pemerintah Amerika, jelas sekali issue hak adat dan 4 titik konflik 1 issue intoleran (Aceh, Papua, Kalimantan, Ambon, Bali) akan di dorong dan dieksploitasi.

[20] Selesai

HATI-HATI DENGAN KONFLIK CIPTAAN

Ketua Bidang Keorganisasian Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengajak kaum Muslim Indonesia berhati-hati dan waspada di dalam menyikapi munculnya berbagai peristiwa kekerasan yang belakangan ini kerap terjadi. Dan khusus mengenai aksi pembakaran gereja di Aceh Singkil dia berharap umat Islam tidak terpancing emosinya.

''Dari sudut pandang intelejen, peristiwa kekerasan yang muncul pada perayaan hari besar keagamaan jelas punya makna dan target tertentu.Tampaknya ada pihak yang ingin memancing emosi umat Islam karena peristiwa kekerasan di hari raya keagamaan oleh masyarakat awam bisa langsung diasosiasikan dengan simbol agama. Cara ini ampuh, terutama ketika ada pihak yang ingin melakukan mobilsasi massa,'' kata Munarman, Rabu (14/10)

Menurut dia, beberapa informasi dan data yang dikumpulkan dari 'pihak luar' atau asing, Indonesia di tahun 2015 memang berusaha diletupkan berbagai tindakan kekerasan. Isunya adalah dengan meledakan konflik berbasis agama, adat, dan soal kedaerahan lainnya. Dalam hal ini wilayah yang diduga akan dijadika target adalah Aceh, Papua, Kalimantan, Ambon, serta Bali.

''Lima wilayah itu akan dijadikan 'pemicu' ledakan konflik kekerasan sosial. Jadi data Mapping Global Future tahun 2015 yang saya baca itulah memang ada kesesuaian antara munculnya berbagai peristiwa yang belakangan terjadi. Ingat kasus pembakaran masjid di Tolikara Papua terjadi pada Idul Fitri. Sedangkan kasus di Aceh Singkil terjadi pada perayaan tahun baru hijrah. Saya kira tak ada yang kebetulan,'' ujarnya.

Atas munculnya peristiwa, Munarman menyatakan umat Islam waspada. Apalagi kini tampak sekali ada suasana yang ingin membenturkan posisi antar kelompok masyarakat, adat, dan agama.

Tim News FPI

Rabu, 07 Oktober 2015

FPI Segera Ajukan Class Action, Tuntut Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Korban Asap

FPI Online, Jakarta - Beberapa bulan terakhir ini, Sebagian wilayah di Indonesia dilanda dengan bencana asap yang hebat. Sebagian masyarakat di beberapa propinsi terpaksa hidup dengan menghirup udara yang tidak sehat, tercemar asap kebakaran hutan. Sekolah-sekolah diliburkan, bandara ditutup, serta aneka kegiatan lainnya terganggu.

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Syafril, hingga hari ini, Rabu (7/10/2015), jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat asap tercatat ada 61.017 jiwa sebagaimana dikutip dari Riau Online. Menurutnya, jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat karena asap pekat menyelimuti Provinsi Riau dan daerah sekitarnya tak kunjung hilang.

Selain itu, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat sejak Juli lalu, sudah ada 5 orang meninggal dunia. Beberapa diantaranya adalah anak kecil.

Terkait hal ini, Dewan Pimpinan Pusat FPI berencana melakukan gugatan perwakilan (Class Action) ke pemerintah, sebagaimana disampaikan juru bicara FPI, H. Munarman, SH. Gugatan akan diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,

“Yang kita gugat adalah Presiden RI, Menteri kehutanan dan lingkungan hidup, serta  perusahaan-perusahan yang membakar hutan atau yang wilayah konsesinya terdapat titik api.” Terang Munarman.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Pemerintah punya tanggung jawab mutlak (strick liability) mengatasi bencana tersebut. Salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah adalah dengan menggratiskan secara total biaya pengobatan di daerah terdampak asap.

“Gratis tanpa syarat, gak perlu kartu-kartuan, gak perlu ikut BPJS atau syarat yg mempersulit lainnya.” Jelasnya.

Saat ditanya kapan akan mengajukan gugatannya, Munarman menjawab masih menunggu data-data yang dihimpun tim FPI Riau.

Sumber : http://www.fpi.or.id/2015/10/fpi-segera-ajukan-class-action-tuntut.html

Selasa, 06 Oktober 2015

Inilah Dua Jurus Menangkal Kembalinya PKI

Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad Al Khaththath memberikan dua jurus tips menangkal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Kedua jurus itu adalah pertama, memberikan kesadaran kepada seluruh anak bangsa bahwa secara konstitusi tidak ada tempat bagi PKI di NKRI. Kedua, sebagai mayoritas warga Negara, umat Islam perlu menyadari bahwa mereka punya pusaka sakti dari Rasulullah Saw untuk menangkal PKI, yakni ayat-ayat Alquran. 

“Karena paham komunis itu produk setan maka umat Islam harus yakin bahwa produk setan itu akan bisa diusir dan ditangkal dengan ayat-ayat Al Quran dari Allah Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Ustaz Al Khaththath dalam acara seminar menangkal kebangkitan PKI yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah Persatuan Umat Islam (PUI) DKI Jakarta, Ahad (04/10) di Masjid Al Inabah, Jakarta Selatan.

Selain Ustaz Al Khaththath, seminar yang dihadiri pimpinan DPP dan DPW PUI di Jakarta ini juga menghadirkan pakar PKI Ustaz Alfian Tanjung dan mantan Kaskostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen.

Ustaz Al Khaththath menjelaskan, kesadaran bahwa tidak ada tempat bagi PKI di NKRI ini perlu dimiliki seluruh anak bangsa agar tidak mengijinkan bangkit kembalinya PKI di NKRI.  Pertama, secara filosofis konstitusional menurut alinea keempat dan ketiga UUD 1945 negara kita berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah  Yang Maha Kuasa, maka konsep kenegaraan  NKRI  itu mengacu kepada keyakinan akan keberadaan serta kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa. 

"Sedangkan PKI itu menolak keberadaan apalagi kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa Tuhan Yang Maha Esa dalam mengatur Negara dan anak manusia yang menjadi warga negaranya," tandasnya.

Kedua, PKI yang sudah berkali-kali membuat pengkhianatan kepada bangsa dan Negara serta mengikuti konsep “kesetanan yang luar biasa” dengan membunuhi para ulama dan pejabat yang tidak mau ikut PKI sejak tahun 1948 hingga 1965  telah dibubarkan dan dilarang dengan terbitnya Tap MPRS No 25/1966 serta diperkuat dengan UU No 27/1999 Jo KUHP Pasal 102 a-e dan siapapun  yang berusaha menyebarkan faham komunisme/marxisme/leninisme dipidana antara 12-20 tahun penjara.

"Kesadaran tersebut perlu terus dihidupakan khususnya kepada para pejabat penegak hukum agar sensitive terhadap bahaya ideologi PKI bagi bangsa dan Negara Indonesia." ungkapnya.  

Berkaitan dengan jurus kedua, Ustaz Al Khaththath memaparkan, ayat-ayat Al Quran bila diwirid dan dipahami secara mendalam akan membangun kerkuatan spiritual dalam diri umat Islam.  Pertama, umat Islam harus berpegang teguh kepada Islam sesuai perintah Allah Swt dalam Alquran Surat Ali Imran 103.

Kedua, umat Islam harus memantapkan tauhid mereka kepada Allah Swt dengan senantiasa mewirid dan meyakini firman Allah Swt dalam Surat Al Baqarah ayat 163. "Dan juga firman-Nya yang terkenal dengan ayat Kursiy, yakni Surat Al Baqarah 255," ungkapnya.

Ketiga, umat harus bersatu dengan ideologi Islam mengikuti firman-Nya dalam Surat Al Anfal ayat 63.

Keempat, umat Islam harus senantiasa persiapkan kekuatan, baik kekuatan spiritual, kekuatan intelektual, kekuatan fisk dan mental, maupun kekuatan ekonomi dan finansial merujuk kepada perintah Allah Yang Maha Kuasa dalam Surat Al Anfal ayat 60.

Sumber : http://suara-islam.com/r/i/15731

Senin, 05 Oktober 2015

Ini Penjelasan Buya Yahya Soal Idul Ghadir dan Kenapa Umat Islam Dilarang Mengikutinya

Cirebon - Ulama kharismatik asal Cirebon, Buya Yahya angkat bicara soal perayaan Idul Ghadir yang diselenggarakan oleh kaum Syiah. Menurut Buya, perayaan tersebut bertentangan dengan akidah Ahlusunnah wal Jamaah (aswaja).

"Kalau ada orang yang katanya aswaja kok ikut perayaan Idul Ghadir maka ia langsung dicoret dari barisan aswaja. Biarpun dia orang yang pernah mengajar kita, tinggalkan. Hati-hati, karena ini masalah akidah," ujar Buya dikutip Suara Islam Online dari sebuah video ceramahnya.

Pelarangan tersebut, menurut Buya, karena ini dilakukan oleh orang-orang yang ingin menghapus kepemimpinan Saidina Abu Bakar Shiddiq. "Kalau kita aswaja itu mencintai Ahlul Bait (keluarga) Rasulullah, mencintai sahabat Nabi Saw termasuk Saidina Abu Bakar. Namun menurut Syiah, mereka ini mengingkari Abu Bakar, dianggap telah merampok kekuasaan. Dan terhadap Saidina Umar pun demikian," katanya.

"Dan kalau kita lihat buku-buku pegangan yang paling dipercaya oleh mereka (Syiah) seperti kitab Alkafi, sungguh itu bukan kitab yang baik, karena mencaci maki, kerjaannya mengolok-olok. Sampai dikatakan Nabi Saw itu kemasukan pelacur-pelacur. Jadi Saidina Abu Bakar punya anak pelacur, Saidina Umar punya anak pelacur, disusupkan untuk bersama Nabi Saw. Jadi Saidah Aisyah dan Saidah Hafsoh dianggap pelacur, itu ditulis dalam kitab asas mereka," ungkap pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon itu.

Jadi, kata Buya, kalau sudah Idul Ghadir dibesarkan, akhirnya akan banyak orang yang mempercayai seolah-olah itu benar. Berikutnya meniadakan kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Utsman, kemudian merusak dan menghapus hadits-hadits Bukhari dan Muslim, riwayat para sahabat Nabi Saw sehingga nantinya Islam akan hilang.

Jadi, lanjut Buya, Idul Ghadir itu tidak ada. Adapun sanjungan untuk Saidina Ali, kemuliaan beliau itu luar biasa, beliau itu orang yang sangat dicintai Rasulullah sampai dipilih untuk menjadi menantunya, Imam Ali salah seorang yang diberi kabar akan masuk syurga, dan dengan Imam Ali-lah Rasulullah memiliki cucu-cucu yang mulia. Beliau dekat dengan Rasulullah, sejak kecil bersama Rasulullah dan tidak pernah menemukan kekafiran artinya tidak pernah menyembah berhala.

"Akan tetapi, bukan berarti setelah itu khalifah lainnya harus kita pangkas, ini masalah akidah jangan main-main," tegas Buya.

Selain itu, Buya juga berpesan untuk berhati-hati kepada orang-orang yang mengikuti Idul Ghadir. "Ini membahayakan akidah, jangan dianggap main-main, tolong dicatat namanya siapa yang hadir, itu munafik. Jadi, kalau ada Ustaz yang ikut Idul Ghadir maka langsung besok jangan ikut lagi pengajiannya," pesannya.

Kembali ia menegaskan, masalah Idul Ghadir ketahuilah bahwa itu penyesatan dan harus hati-hati. Idul Ghadir tidak ada, yang ada itu kemuliaan Saidina Ali.

"Jadi awas hati-hati, yang mengajarkan Idul Ghadir itu nanti akan membawa kita kepada pencaci-makian terhadap orang-orang mulia yang selama ini dimuliakan oleh Rasulullah, dimuliakan para sahabat, dan dimuliakan oleh umat Nabi saw," pungkas Buya Yahya.

Minggu, 04 Oktober 2015

Akhirnya Aswaja Akan Memilih Syiah Atau Wahabi ?

Wahabi sibuk membendung syi’ah dan syi’ah juga sibuk mencari kesalahan wahabi. Umat Islam lagi -lagi menjadi pengunjung pameran menyaksiakan dua produk yang sedang di tawarkan oleh para sales. Karena keduanya ingin menjual pasti mereka akan menjelaskan keunggulan produknya dan menjelek -jelekkan produk yang lain.

Syiah mulai berani mendatangkan para ayatullah pencaci sahabat dan istri Nabi di tengah -tengan mayoritas Aswaja.
Wahabi juga tak henti -hentinya mengkafirkan dan menyalahkan Aswaja, Asy’ari dan Sufi, Rodja TV dan TV -TB wahabi misalnya dengan enteng mereka selalu mengkafirkan, membid’ahkan para salaf kita.

Lalu keduanya mendekati kita untuk menawarkan dan mendukung aqidah yang sama -sama takfiri, dan penebar benci ?
Syi’ah mengkafirkan sahabat nabi dan bahkan mengkafirkan siapapun yang menyakini bahwa para sahabat tidak kafir.
Wahabi juga lebih teliti dalam mengkafirkan siapapun yang tidak berada dalam golongannya, termasuk para ulama dan ahlulbait Rasulullah.

Nah siapa yang akan kita pilih?
Haruskan kita istikharah untuk menentukan dua hal yang sama -sama buruk?

Ketahuilah wahabi yang sekarang getol mengajak kita untuk melawan syiah mereka pula lah yang menghancurkan makam para awliya’, shalihin, masyayikh dan habaib. Mereka lah yang mengkafirkan orang bertawassul, menganggap kafir pada selain golongannya berlaku pada syiah dan jangan lupa kita pun dianggap kafir, demi Allah itu lah aqidah wahabi.

Begitu pula syi’ah yang selalu mengklaim paling cinta pada Ahlulbait adalah kebohongan, hanya untuk menarik Aswaja yang sangat cinta pada Ahlulbait, buktinya adalah mereka sangat membenci para dzurriyah yang tidak sepaham dengan mereka.
Bahkan mereka mengkafirkan siapapun yang meyakini bahwa Abu Bakar dan Umar masih bergama Islam.
Seperti ucapan ini dalam kitab syiah,”

من اعتقد ان ابابكر وعمر لهما نصيب في الاسلام فقد كفر

Kami baca kitab syiah dan wahabi alhamdulillah kami tidak berminat bergabung dengan kalian,  kami akan membentengi aqidah kami dengan cara para pendahulu kami. Kami tidak akan terlibat kepentingan politik saling menjelekkan, saling menghujat dan menyudutkan antara SAUDI & IRAN.

Ikhwani Aswaja tidak perlu ikut menyebarkan cacian wahabi terhadap syiah, pun tidak perlu mengambil Referensi syiah utk menyalahkan wahabi. Semua itu akan merugikan kita, tidak akan bermanfaat apa -apa kedekatan kita dengan dua kelompok yang berseteru mencari konsumen di negeri Ahlusunnah wal jamaah terbesar ini.

Ulama Aswaja sudah cukup tegas dan sampai pada kesimpulan cinta Ahlulbait dan Sahabat adalah harga mati. Baca kitab -kitab para ulama Aswaja seperti Imam Suyuthi, Imam Haddad dan KH Hasyim Asy’ari.

وصلى الله على سيدنا وحبيبنا محمد و على اله وصحبه وسلم

Penulis Habib Muhammad Vad’aq.