Selasa, 21 April 2015

SURAT DARI BUMI RIBATH KEPADA TNI PEMBELA PANCASILA

Mujahidin Indonesia Timur

Alhamdulillahi robbil ‘alamin.
Wassholat wassalamu ‘ala sayyidil mursalin.

Terimakasih wahai Panglima Pembela Pancasila Muldoko…

Dengan militer dibawah pimpinanmu, terbuka sudah rapuhnya militer kalian.

Dengan aksi pamer kekuatan kalian kemarin, terkuak sudah lemahnya pasukan elit kalian yang selalu kalian bangga-banggakan.

Wahai Pembela Pancasila TNI…

Dalam segala segi kalian gagal total.
Kalian adalah pendusta hina, bagaimana tidak..!?? UUD kafir yang kalian sembah, namun kalian telah memakannya. Ataukah adik kalian POLRI sudah merengek kpd kalian akan ketidak sanggupannya menghadapi sekelompok Kaum Muslimin yang bersenjata..?? Ya… Mujahidin Indonesia Timur (MIT) adalah bagian dari kaum Muslimin.

Tunjukan kepada kami jika MIT itu bukan bagian dari kaum Muslimin…!! Atau tunjukan kepada kami bahwa MIT itu murtad dari Islam..!!
Padahal kalianlah yang telah murtad menjadi Penyembah Pancasila..!!
Sedangkan Kaum Muslimin itu tidak akan pernah rela berhukum dan mengambil aturan hidup selain dari Al-Quran dan Al-Hadits, apalagi menjadi Pembela Demokrasi-Pancasila..!!!

Lalu atas dasar apa kalian ingin menghabisi MIT..!!??
Menuduh MIT sebagai teroris..!!??,
Jujurlah pada kaum Muslimin, mengapa hanya kepada orang yang ingin menegakkan Negara Islam lah yg kalian sebut teroris..!!?? lalu mengapa Republik Maluku Selatan (RMS) kalian biarkan…??

Jujurlah pada kaum Muslimin… Kenapa hanya kepada kaum Mujahidin yang ingin menegakkan Syar’iat Islam kalian lakukan “latihan militer rutin tahunan” terhadapnya, tetapi mengapa di Papua anak buah kalian mati bergelimpangan dibiarkan..!!?? ataukah dikarenakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Republik Maluku Selatan (RMS) ingin meninggikan Salib lagi “disponsori” oleh Barat sehingga kalian biarkan..??

Wahai Pembela Pancasila.
Apakah kalian ingin menghabisi Mujahidin di poso dikarenakan ia telah memberikan dukungan terhadap Negara Islam/Islamic State (IS)..??
Jujurlah kepada kaum muslimin..!!

Apakah sebuah kesalahan jika Umat Islam menduk
ung Negara Islam/Islamic State..?? Apakah sebuah dosa jika kaum Muslimin mendambakan Islam menjadi Dasar Negara..??

Wahai Pembela Pancasila…
Selamat atas kalian yang menyetujui Ulama/Ustadz busuk lagi penjilat yang mengatakan bahwa NKRI yang berdasar pada Demokrasi-Pancasila dan UUD 45′ adalah sejalan dengan adalah Al-Qur’an dan Hadits, selaras dengan Islam..!!??

Bagaimana mungkin aturan yg dibuat manusia yang melindungi kesyirikan dan melindungi penghina Islam, memperbolehkan perzinahan dan melindungi berbagai kemungkaran bisa selaras dengan Firman Alloh Swt yang menyeru kepada Tauhid, melarang perzinahan, melarang khamr..!!??
Tidak… tidak selaras dan sama sekali tidak sejalan.

Lalu apa hasil dari “latihan rutin tahunan kalian” di poso setelah kalian memaksa para penduduknya meninggalkan rumah mereka…??
Apa capaian kalian setelah kalian meluncurkan bom kalian untuk mengahabisi bagian dari kaum muslimin yang kalian tutup dengan “bantuan penipuan” kepada muslimin di poso…!!??

Hasilnya adalah TIDAK ADA kecuali hasil yang membuka kelemahan kalian, dan menyatakan kebencian kalian terhadap Islam.

Dan terakhir, mujahidin tidak silau dengan senjata dan tentara kalian, dan setelah ini, pasti kalian mendapat balasan yang tidak kalian harapkan akibat dari perbuatan buruk yang kalian lakukan.

((Walilahil ‘izzatu walirosulihi walil mu’minin walakinnal munafiqin laaa ya’lamun))
==Muwahhidun==

Bumi Ribath

12 Jumadil Akhir 1436 H Kamis 02 April 2015

Sumber : https://khilafahdawlaislamiyyah.wordpress.com/2015/04/05/surat-dari-bumi-ribath-kepada-tni-pembela-pancasila/

Sabtu, 18 April 2015

Berita soal ISIS/IS pengalihan isu PKI?

(Panjimas.com) – Untuk menganalisa berita-berita soal Islamic State of Iraq and Syam (ISIS/IS), cukup dengan melihat media-media mana yang gencar memuat berita tentang ISIS? Jika media-media yang masif publikasikan ISIS media-media pro Jokowi maka, rakyat pantas curiga bahwa isu ISIS adalah untuk pengalihan isu tertentu.

Media-media pro Jokowi (milik konglo cina / bayaran) adalah : First Media Grup (48 Media), Kompas Grup (16 Media), TEMPO (grafiti grup: 4 media), Salim Grup (Trans Corp, Mega Grup, Para Grup dll), SCTV, Jawa Pos Grup JPNN (154 media) dll.

ISIS boleh kita cermati sebagai bentuk kewaspadaan saja. Isu ini tidak relevan karena embrionya selama ini tidak ada! Mendadak muncul? Aneh? Lebih aneh lagi ketika ISIS muncul saat isu Jokowi adalah PKI, ibunya Gerwani, ayahnya ketua OPR PKI, Omnya Miyono Pemuda Rakyat PKI?

Tentara Nasional Indonesia (TNI) ngaku kecolongan dengan status PKI Jokowi. Tapi kami tidak percaya pada pengakuan TNI itu. Mustahil TNI tidak tahu? Fakta-fakta nya telanjang! ::

Fakta 1. Sampai hari ini Jokowi tidak mampu buktikan keberadaan akte kelahiran, surat nikah asli, kartu keluarga asli dst. Kenapa?

Fakta 2: Nama ayah Jokowi sudah terbukti adalah Widjiatno, bukan Noto Mihardjo? Widjiatno eks Ketua OPR PKI Boyolali.

Fakta 3. Sudah terbukti Jokowi dilahirkan di Giriroto, Ngemplak, Boyolali tahun 1961. Bukan di RS Brayat Minulyo. Bukan di Kali Pepe, Solo.

Fakta 4. Sudah terbukti keluarga Jokowi bukan keluarga miskin. Kakeknya Lurah Kragan. Tuan Tanah, pemilik Huller Kedungredjo, Kragan.

Fakta 5. Jokowi sengaja sembunyikan adik-adik ayahnya (4 orang) agar tidak dapat dihubungi untuk dapatkan kesaksian mereka tentang Widjiatno & PKI!

Fakta 6. Widjiatno ayah Jokowi pindah dari Kragan, Karanganyar ke Giriroto, Boyolali tahun1959 saat menikah dengan aktivis Gerwani Sudjiatmi.

Fakta 7. Boyolali adalah Pusat kekuatan PKI tahun 1955 – 1965. Satu-satunya Kabupaten Merah di Indonesia. Giriroto Basis PKI Boyolali.

Fakta 8. 1 Oktober 1965 pagi-pagi buta, jam 02.00 Letkol Untung umumkan Dewan Revolusi di Jakarta, terjadi pembantaian umat Islam di Giriroto Boyolali.

Fakta 9. Pembalasan umat Islam terhadap PKI Boyolali/Giriroto, baru terjadi setelah RPKAD+Kodam Siliwangi merebut kembali Kodam Diponegoro. Setelah sebelumnya, selama lebih sebulan, Kodam Diponegoro direbut Tentara Merah PKI.

Fakta 10. Setelah Kodam Diponegoro direbut kembali oleh RPKAD dan Pasukan Kodam Siliwangi, baru TNI masuk ke Boyolali Ngemplak Giriroto.

Fakta 11. Saat TNI masuk ke Giriroto, Boyolali, sebagian besar pasukan Tentara Merah sudah melarikan diri. Diantaranya keluarga Widjiatno. Berdasarkan pengakuan para saksi di Tirtoyoso, Manahan Solo, keluarga Widjiatno baru pindah ke Tirtoyoso tahun 1971. Ada missing period (1966-1970) dimana Widjiatno dan keluarganya berada? Sangat Patut Diduga : Dipersembunyiannya …?

Fakta12. Ingatlah istilah-istilah populer jaman PKI ini.

Revolusi mental
Gerilya dari pintu ke pintu
Pekerja Partai
Pasoepati, dst
Ungkapan-ungkapan yang sering diucapkan Jokowi dan ibunya : ungkapan PKI. Apalagi ketika Jokowi sebutkan ingin bubarkan Babinsa. Itu = usul Aidit!

Fakta 13. Jokowi sebagai Walikota solo mendukung penuh operasi intelijen Hendropriono yang menciptakan /rekayasa “Teroris Islam” di Solo.

Fakta 14. Jokowi jadi Cawalkot Solo didukung penuh organisasi Cina Komunis Solo : Ho Hap (PMS Surakarta nama resminya)

Fakta 15. Tempat tinggal Jokowi awalnya di Solo di daerah selatan Solo yang dikenal sebagai segitiga PKI (Solo-Klaten-Boyolali). Jika ditarik sedikit keluar, daerah dimana Jokowi tinggal : Solo Selatan, Sukoharjo, Karang Anyar, Sragen, Klaten, Wonogiri: Basis PKI!

Kenapa TNI-Polri-Pemerintah berdiam diri hingga kini? Kami yakin dan percaya : Pemerintah Punya Alasan Kuat. Tunggu. Ojo grusa grusu!. [Ronin/TMB]

Rabu, 15 April 2015

Membantai Ulama Kini Putarbalikkan Fakta Jadi Korban Pelanggaran HAM

Sepak Terjang PKI, Dulu Membantai Ulama Kini Putarbalikkan Fakta Jadi Korban Pelanggaran HAM.

JAKARTA – Mantan staf ahli Panglima TNI, Brigjen TNI (Purn) Adityawarman mengungkapkan banyak yang belum memahami sepak terjang Komunis Gaya Baru (KGB) saat ini.

Ia pun mengisahkan bagaimana sadisnya PKI yang melakukan pembantaian di mana-mana. Di Solo, yang dulu pernah menjadi basis PKI, Adityawarman menyebut pernah terjadi banjir darah korban keganasan PKI.

“Komunis ini lahir dari ajaran kebencian dan kekejaman, Bang Taufik Ismail mengatakan jutaan nyawa melayang ketika Komunis ini tumbuh, bangkit dan berkembang,” kata Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha dalam Pengajian Politik Islam (PPI) yang digelar di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Ahad (12/4/2015).

Namun demikian, ada hal lain yang masih disembunyikan sejarah, yakni pembantaian para ulama oleh PKI.

“Tidak pernah diangkat bagaimana kyai-kyai, ulama-ulama di Jawa Timur itu, dibantai, dikubur hidup-hidup, baik tahun 1948 maupun tahun 1965,” ungkapnya.

Begitu pintarnya para kader Komunis dan pendukungnya, hingga mereka bisa mempengaruhi dan menyembunyikan sejarah.

Adityawarman mendeteksi, bahwa KGB terus bergerak. Bahkan mereka menggelar berbagai seminar atau diskusi.

Pada tanggal 22 Februari 2015 yang lalu, digelar hari ulang tahun Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965-1966 di sebuah kafe di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Hadir dalam acara tersebut, Pengacara KPK, Nursyahbani Katjasungkana, Ketua YPKP 65-66 Bejo Untung, Komisioner Komnas HAM Nur Khoiron, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi Korban AH Semendawai, Komisioner Komnas Perempuan Soraya Kamaruzzaman, dan Feri dari Kontras.

Namun, belum sempat berlangsung, warga Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, mengusir paksa mereka dari sebuah Kafe tempat berlangsungnya acara milik Ketua YPKP Sumbar, Nadiani. Warga mencium adanya aroma komunis yang bisa merongrong NKRI.

“Sekarang ini mereka bergerak lebih jauh. Di Bukit Tinggi tanggal 22 Februari berkumpullah di situ Bejo Untung, Nursyahbani Katjasungkana mereka itu dari Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965-1966, itu keliling Indonesia. Kemudian ada dari Komnas HAM, Nur Khoiron. Itu yang mencoba keliling Indonesia untuk membangun nuansa Komunisme,” jelasnya.

Selain itu, Adityawarman juga mengungkapkan bahwa Komunis telah menggelar kongres di Cianjur Selatan.

“Saya juga sudah diberitahu bahwa mereka sudah berkongres di Cianjur Selatan, mereka sudah memperbaiki lagi organisasi partai Komunis, ketuanya umur 37 tahun, Sekjennya umur 35 tahun, jadi (seolah, red.) satu istilahnya Aidit, satu Nyoto. Itu ada mereka, bergerak mereka sekarang,” ujarnya.

Namun menurut Adityawarman, KGB memiliki cara baru dalam melakukan kamuflase gerakan komunis.

“Tidak  mudah kita mengenal mereka, mereka kadang-kadang lebih agamis daripada kita yang agamis. Dan mereka tidak lagi menggunakan cara-cara tahun 1945 dan tahun 1965 yang menampilkan fisik dan kekuatan, tetapi mereka beradaptasi menyelusup lewat aturan-aturan, lewat konstitusi,” imbuhnya.

Di sisi lain, kader-kader komunis juga melakukan propaganda dengan berbagai cara, diantaranya melalui pemutaran film, seperti yang akhir-akhir ini beredar di kalangan mahasiswa, film berjudul ‘Senyap”.

“Mereka bikin film-film dokumenter yang disebarkan, ada yang namanya ‘Senyap’ dan macam-macam. Itu yang mereka putarkan. Apa yang mereka lakukan itu fitnah, adudomba, memutarbalikkan keadaan,” imbuhnya.

Hingga, yang paling berbahaya adalah dimana para kader komunis itu menyusup ke partai-partai.

“Mereka memegang teguh tujuan dengan menghalalkan segala cara. Mereka memutarbalikkan sejarah, melemparkan opini isu PKI sudah tidak relevan, menuntut TNI, Ansor NU melakukan pelanggaran HAM berat. Mereka menyusup ke partai-partai yang mungkin kita semua mengetahui, partai mana saja yang mereka sudah susupi, sama dengan tahun 1966 yang lalu,” tutupnya. [AW]

Selasa, 14 April 2015

Berbagai macam alasan untuk lari dari amar ma'ruf nahi munkar

ALHABIB DR. MUHAMMAD RIZIEQ BIN HUSEIN SYIHAB. Lc MA DPMSS:

"RASULULLAH SAW AMAL IBADAHNYA PALING BAGUS, TAPI BAGINDA NABI TIDAK PERNAH MELUPAKAN UNTUK TURUN MENEGAKKAN AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR DAN SIAP MENCABUT SERTA MENGANGKAT PEDANGNYA UNTUK MEMBELA AGAMA APABILA DIBUTUHKAN!"

1. "Habib, Kami sibuk dengan Sholat malam, tidak punya waktu perang melawan kebathilan."

Pertanyaan Saya (Habib Rizieq);

'APAKAH SHOLAT MALAM NYA ANDA LEBIH HEBAT DARI SHOLAT MALAM NABI?'

2. ''Kami sibuk dengan puasa setiap hari, sehingga kami tidak punya waktu untuk turun kejalan perang melawan kebathilan."

Saya (Habib Rizieq) mau tanya ;

'APA PUASA NYA LEBIH BAGUS DARI PUASA NYA NABI?'

3. 'Kami sibuk dengan dzikir, dengan wirid, dengan hizib, kami gak punya waktu untuk menyuarakan melawan kebathilan.

Habib Rizieq: 'APAKAH DZIKIRNYA LEBIH BANYAK DARI DZIKIRNYA NABI?
APAKAH WIRIDNYA LEBIH HEBAT DARI WIRIDNYA NABI?'

''Rasulullah SAW Uswatunhasanah, Sauri tauladan baik disetiap aspek kehidupan, sholatnya paling bagus, puasanya paling bagus, dzikirnya paling bagus, juhudnya paling bagus, tahajudnya paling bagus, aneka ragam amal ibadahnya paling bagus, tapi sungguh pun begitu Nabi tidak pernah melupakan untuk turun menegak'kan AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR Saudara.
TAKBIR !!!

Dan Nabi tidak lupa untuk mencabut pedangnya, mengangkat senjatanya tatkala di butuhkan untuk membela agama.

Jadi,, jangan sholat malam di jadikan alasan, jangan sibuk berdzikir dan berwirid di jadikan alasan, jangan saudara.

Ada kemunkaran disekitar kita tidak boleh dibiarkan. Kewajiban kita bersama untuk melawan itu semua. Semoga Allah memberikan kemenangan. Aamiin Yaa Roobalalamiin.

Ingat... Kewajiban kita berjuang bukan menang saudara, intinya jalankan saja perjuangan menang kalah urusan Allah!!!

Minggu, 12 April 2015

Dosa 24 jam wanita di facebook

Artikel ini dibuat tidak untuk memojokan berbagai pihak, terutama Wanita. akan tetapi sejauh ini penulis belum menemukan larangan bagi seorang laki-laki memajang fotonya di FB selama tidak memperlihatkan Aurat.
Sehingga pembahasannya difokuskan pada permasalahan Wanita, penulis mengajak kepada laki-laki maupun Wanita untuk mengkaji permasalah ini lebih mendalam lagi, agar supaya KEBERKAHAN HIDUP senantiasa menyertai kita. Dan yang TERPENTING mudah-mudahan kita bisa mengambil IBRAH (Pelajaran).

……………………………………………………
Pernah ada seorang laki-laki Curhat ke Penulis, Beliau GELISAH dengan kondisi “Wanita-Wanita” yang suka menampakan foto-fotonya di FB. terlihat begitu kecewa melihat realita yang terjadi di kalangan kaum hawa saat ini Dengan nada lirih, mungkin dari lubuk hatinya yang terdalam, beliau menyampaikan “saya tidak TERTARIK dengan Wanita-wanita yang memajang fotonya di FB, harusnya mereka bisa lebih menjaga, bukan calon pasangan IDEAL karena BELUM BISA menjaga IZAHNYA (Kehormatannya) dan membiarkan kecantikanya dinikmati oleh orang-orang yang TIDAK BERHAK”
…………………………………………………….

Seorang Wanita yang menampakkan foto dirinya di internet mungkin telah melanggar larangan untuk tidak tabarruj dan sufur. Tabarruj artinya seorang wanita menampakkan sebagian anggota tubuhnya atau perhiasannya di hadapan laki-laki asing. Sedangkan Sufur adalah seorang wanita menampak-nampakkan wajah di hadapan lelaki lain. Oleh karena itu Tabarruj lebih umum cakupannya daripada sufur, karena mencakup wajah dan anggota tubuh lainnya.

Tabarruj diharamkan dalam syariat berdasarkan ayat al-Qur’an dan juga hadits, antara lain: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kelompok penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang memukuli orang-orang dengannya dan para wanita yang berbaju tapi mereka telanjang, berlenggak lenggok kepala mereka bagaikan punuk unta yang bergoyang. Wanita-wanita itu tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga bisa tercium sejauh sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 3971 & 5098)

Apabilaseorang Wanita menampakkan gambar dirimu di internet lalu dimanakah esensi hijab sebagai al Haya’ (RASA MALU). Sebagai seorang muslimah sejati, tentulah saudariku akan berpikir ribuan kali untuk melakukan hal yang demikian. Padahal Rasullullah Shallallahu’alaih wa sallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlaq dan akhlaq Islam adalah malu” sabda beliau yang lain; “Malu adalah bagian dari Iman dan Iman tempatnya di Surga”.

Allah Azza wa Jalla juga menjadikan kewajiban berhijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat) dalam firman-Nya, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), karena itu “mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan baerupa fitnah dan kejahatan bagi mereka. Wallahua’lam

Maka pertanya terakhir, Sudah siapkah anda MENEKAN DELETE BUTTON di FB anda (saudariku)?
Ridhokah laki-laki yang sudah dipersiapkan Allah untuk menjadi pasangan hidupmu?
karena mereka lah yang berhak terhadap kecantikan yang kamu miliki.

Jawabnya:

itu hak anda, kami hanya menyampaikan,
walahu a’lam

Senin, 06 April 2015

Diancam Banser, Deklarasi Anti Syiah di Cirebon Batal

KIBLAT.NET, Cirebon – Deklarasi Anti Syiah yang rencananya akan dilakukan di Cirebon terpaksa dibatalkan. Massa dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mendesak panitia untuk membatalkan acara tersebut, karena mereka menganggap Syiah adalah bagian dari NU.
Acara Diskusi Ilmiah Memperkuat Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dari Noda Kesesatan digelar Sabtu (04/04) di Islamic Center Masjid Raya At Taqwa, Cirebon. Sedianya di akhir acara itu akan dilakukan Deklarasi Anti Syiah oleh seluruh elemen umat Islam di Cirebon, namun akhirnya batal dilakukan.
Salah satu panitia acara diskusi ilmiah tersebut Abu Usamah, menceritakan kronologi pembatalan deklarasi anti Syiah. Masalah awal sebenarnya terkait pencantuman logo Nahdlatul Ulama (NU) dalam spanduk acara tersebut. Sebelumnya Ketua NU Cirebon Ustadz Hafidz telah menyetujui pencantuman logo dan mendukung acara tersebut.
Namun belakangan keputusan ketua NU Cirebon itu ditolak oleh kelompok massa dari GP Ansor dan Banser Cirebon. Mereka tidak setuju pencantuman logo NU dalam acara itu. “Sehari menjelang acara diskusi digelar, mereka (Banser) mendesak agar acara dibatalkan,” kata Abu Usamah kepada Kiblat.net, Sabtu (04/04).
Tak hanya mendesak panitia untuk membatalkan acara diskusi, Banser juga menekan pengelola Islamic Center Masjid Raya At Taqwa agar tidak mengizinkan acara digelar ditempat itu. Mereka juga mendesak Kapolres untuk membatalkan acara itu. Jika acara berlanjut mereka mengancam akan mengerahkan ribuan orang.
Saat hari digelarnya acara, Banser benar-benar menurunkan massanya. Ratusan orang dari gerakan kepemudaan NU itu tertahan oleh puluhan aparat yang berjaga di pintu masuk lokasi acara. Padahal tuntutan mereka agar logo NU tidak dicantumkan sudah dipenuhi. “Mereka berteriak-teriak menuntut acara dibubarkan,” ujar Abu Usamah.
“Alasannya mereka menganggap Syiah tidak sesat dan masih bagian dari NU,” imbuhnya.
Suasana di laur gedung tak mempengaruhi jalannya acara diskusi ilmiah yang digelar atas kerjasama sejumlah elemen Islam Cirebon diantaranya Muhammadiyah, Persis, MMI, Jama’ah Anshorusy Syari’ah, GAPAZ, ALMANAR, GARDAH, FPI, AL IRSYAD, DDI, dan FKAM. Menurut pantauan Kiblat.net lebih dari seribu jamaah memadati acara yang menghadirkan Prof. Muhammad Baharudin, SH, MA. dari Komite hukum MUI Pusat, pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon KH.Buya Yahya, dan Ustadz Muhammad Ridwan dari MUI Jawa Barat sebagai pembicara itu.
Agenda deklarasi anti Syiah yang sedianya dilakukan diakhir acara terpaksa dibatalkan dengan alasan keamanan. Tak sampai disitu, Banser juga mendesak agar pihak kepolisian tidak mengizinkan digelarnya acara serupa di lain waktu.
Banser merupakan gerakan kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Tindakan Banser yang membatalkan acara deklarasi anti Syiah dan menganggap Syiah tidak sesat sebenarnya justru berlawanan dengan fatwa pendiri NU KH Hasyim Asyari, yang telah memfatwakan sesatnya Syiah dengan menyebut kelompok itu sebagai Ahli Bid’ah yang tidak boleh diikuti dan dipegang perkataannya.
Suasana Diskusi Ilmiah Memperkuat Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dari Noda Kesesatan di cirebon, sabtu (04/04)

Rabu, 01 April 2015

KURIKULUM PENDIDIKAN SUSUPAN LIBERAL, SYIAH DAN WAHABI

Belakangan ini, dunia pendidikan di Indonesia kerap dihebohkan dengan munculnya buku-buku pelajaran sekolah yang bermuatan paham-paham yang menyimpang. Masyarakat khususnya umat Islam dibuat kaget dengan masuknya materi-materi “siluman” yang menyusup ke dalam buku pelajaran sekolah.

Sebagai Negeri Islam yang bermadzhab Ahlus Sunnah wal Jamaah, Indonesia tentu saja menjadi ladang incaran empuk para Missionaris Madzhab yang ingin menyebar paham dan pemikirannya. Salah satu jalan yang mereka tempuh adalah dengan melewati jalur pendidikan.

Selain lemahnya pengawasan, rendahnya sebagian kualitas SDM serta ditambah sistem yang diduga rentan praktek korupsi, makin memuluskan jalan bagi para Missionaris Madzhab untuk masuk.

Berikut adalah catatan redaksi yang berhasil dihimpun dari berbagai media:

SUSUPAN LIBERAL

LSM liberal milik Syafii Maarif, Maarif Institute, bekerjasama dengan lima instansi pemerintah pada April 2012 menerbitkan dua buku materi Pengayaan Pendidikan Karakter dengan Semangat Pengarusutamaan Nilai-Nilai Toleransi, Anti Kekerasan dan Inklusif. Keduanya berjudul Pendidikan Karakter Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk SMA dan Pendidikan Karakter Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA.

Masalah toleransi menempati urutan pertama dalam pembahasan buku ini. Seolah-olah mereka ingin menyampaikan pesan bahwa umat Islam tidak mempunyai rasa toleransi terhadap penganut agama lain.

Karena materi pengayaan ini untuk PAI, untuk menjustifikasi apa yang mereka tulis dikutiplah ayat-ayat dalam Al-Quran yang mereka klaim sebagai ‘ayat toleransi’ dengan tafsir sekehendak mereka, tanpa merujuk pada kitab-kitab ulama tafsir kenamaan.

Buku ini juga mencoba mengenalkan paham pluralisme kepada para siswa. Padahal pluralisme sendiri telah diharamkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui fatwanya. Lagi-lagi Maarif Institute mencoba mencari-cari ayat untuk membenarkan adanya isyarat pluralisme agama di dalam Islam yang mereka maknai dan tafsiri sesuai selera mereka.

Selain itu, buku ini juga membahas tentang kisruh pendirian rumah ibadah. Penulis seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa umat Islam dimanapun tidak toleran dan menghambat pendirian rumah ibadah penganut agama lain.

Isu ini diangkat karena memang ada persoalan pendirian gereja di sejumlah wilayah seperti di Bekasi dan Bogor, Jawa Barat. Padahal fakta di lapangan, pendirian rumah ibadah penganut agama lain itu dilakukan tidak dengan prosedur yang benar. Pemalsuan KTP dan memberi uang suap kepada warga agar mereka membubuhkan tanda tangan persetujuan adalah dua modus yang nyaris sama terjadi dimana-mana.

Hal lain yang juga dibahas adalah persoalan Jihad dan kekerasan. Maarif Institute lagi-lagi memelintir makna Jihad dengan tafsir serampangan ala kaum liberal.

SUSUPAN SYIAH

Guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kota Jambi gempar. Dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam semester genap kelas X terdapat gambar yang diduga telah menista terhadap Sayyidina Umar bin Khatab RA, Khalifah kedua yang juga sahabat Nabi Muhammad SAW.

Gambar tersebut berada di halaman 12 pada buku yang diterbitkan oleh Rahma Media Pustaka. Di halaman tersebut menerangkan tentang masa kepemimpinan Sayyidina Umar bin Khattab RA yang merupakan satu diantara Khulafaur Rasyidin. Di dalam buku diterangkan nasab atau garis keturunan dari Sayyidina Umar.

Nasab yang digambarkan dengan silsilah keluarga yang berbentuk garis keturanan tersebut, tiba pada tulisan Umar digambarkan dengan bentuk yang diduga mirip karikatur babi, padahal di atasnya nasab keluarga digambarkan dengan gambar menyerupai hati.

Pada keterangan nasab dengan gambar hitam putih ini diterangkan gambar tersebut juga diambil dari sumber ihadist.blogspot.com yang diakses pada 18 Desember 2014 pada pukul 13.55 Wib.

Kepala Sekolah MAN 3 Kota Jambi, M Zakri mengaku kaget, pasalnya gambar tersebut jika diperhatikan memang terlihat menyerupai binatang babi, apalagi jika diperhatikan bidang lonjong tersebut terlihat adanya empat kaki, dilengkapi kuping, mata dan muncung hewan yang mirip babi yang sedang tersenyum.

Buku yang diambil dari distributor penerbit yang ada di Jambi ini menurut Zakri bakal segera ditarik dan tidak lagi dipergunakan.

“Kita akan tarik, yang punya LKS ini akan kita panggil, karena ini meresahkan, seperti ini kan gambarnya seperti penghinaan pelecehan harusnya tidak perlu ada gambar seperti ini,” sebutnya.

Lihat Videonya: https://youtu.be/vnaAefY8x0c

SUSUPAN WAHABI

Buku Kumpulan Lembar Kerja Peserta Didik (KLKPD) untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Kelas XI di Kabupaten Jombang tersisipi materi paham Wahabi.

Judul buku adalah "Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas". Pada halaman 78 terdapat pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab. Tokoh asal Arab Saudi ini merupakan pencetus aliran Wahabiyah.

a. Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah Swt, dan orang yang menyembah selain Allah Swt telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh

b. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari syekh atau wali dari kekuatan gaib. Orang Islam demikian juga menjadi musyrik

c. Menyebut nama nabi, syekh, atau malaikat sebagai perantara dalam doa juga merupakan syirik

d. Meminta syafaat selain dari kepada Allah Swt adalah juga syirik

e. Bernazar selain dari Allah Swt juga syirik

f. Memperoleh pengetahuan selain dari al-Qur'an, hadist dan qias merupakan kekufuran

g. Tidak percaya kepada qada' dan qadar juga merupakan kekufuran

h. Demikian pula menafsirkan al-Quran dengan ta'will (interpretasi bebas) adalah kufur

SERUAN FPI

Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab menyerukan kepada pemerintah, khususnya Kemendikas RI yang memayungi Pendidikan Nasional, dan Kemenag RI yang memayungi Pendidikan Agama. agar segera merazia semua buku pelajaran yang diterbitkan dan dipelajari para pelajar di Indonesia.

FPI menuntut agar semua muatan Liberal, Syiah dan Wahabi harus dihapus dari kurikulum mau pun buku pelajaran yang beredar, karena Indonesia adalah Negara Aswaja.

(Tim News FPI)