Sabtu, 31 Desember 2016

INI AQIDAH KAMI

ALLAH SWT MAHA ESA
ALLAH SWT SATU DAN TUNGGAL SERTA TIDAK BERBILANG
ALLAH SWT TEMPAT MEMOHON SEGALA SESUATU
ALLAH SWT TIDAK BERANAK
ALLAH SWT TIDAK DIPERANAKKAN
ALLAH SWT TIDAK ADA SESUATU PUN YANG SETARA DENGANNYA

PEMATANGAN KONFLIK BERBASIS ETNIS DAN AGAMA

Dalam rencana global kaum kuffar, tahun 2015 - 2020 adalah periode pematangan konflik berbasis etnis dan agama.

Benturan akan digiring kepada etnis kafir vs umat islam.Dengan umat islam sebagai tertuduh dan penjahatnya. Karena 2020 adalah tahun penuaian bagi mereka, yaitu menuai hasil kerja puluhan tahun pendangkalan akidah dan menuai penguasaan politik terhadap negeri negeri mayoritas muslim.

Periode 2020 - 2025 dalam rencana global mereka adalah periode perang terbuka dan penentuan eksistensi.. apakah islam akan tegak dgn kekhilafaan atau musnah dibawah kendali mereka sebagaiman Andalusia .

Negeri negeri muslim akan dibagi, dibawah kontrol bangsa Rum dan dibawah kontrol bangsa mata sipit kulit kuning seperti RRC.

Sumber : dokumen National Inteligent Council

Jumat, 30 Desember 2016

AHOK & PMKRI VS AYAT-AYAT SUCI

Saat beberapa Ulama menyampaikan dan mengingatkan Isi kandungan Surat Al-Maaidah ayat 51 tentang haramnya memilih pemimpin kafir bagi umat Islam yang disampaikan dihadapan umat Islam ( Tidak di Gereja atau tempat Ibadah Non muslim lainnya. Lalu tiba tiba ada seorang non muslim mengatakan " Bapak Ibu jangan mau dibohongi pakai Almaidah 51."

Apakah itu bukan Penistaan...?

Kemudian, saat Habib Rizieq mengatakan bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakan ( Sebagaimana Firman ALLAH dalam Surat Al-Ikhlas ) dan beliau menyampaikannya di hadapan Umat Islam ( Bukan di gereja atau di tempat Ibadah non muslim lainnya ). Lalu tiba tiba PMRKI ( Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ) melaporkan Beliau dengan tuduhan Penistaan.

Apakah itu bukan Penghinaan...?

Kalau menurut kalian statement " TUHAN TIDAK BERANAK dan TIDAK DIPERANAKAN"
yang disampaikan Oleh Habib Rizieq didepan Umat Islam yang memang hal tersebut diyakini kebenarannya oleh Umat Islam sebagaimana memang termaktub dalam AL-QUR'AN sebagai bentuk PELECEHAN AGAMA. Berarti Pendeta pendeta Kalian yang mengatakan "Anak Tuhan " didepan kalian pun bisa dikatakan sebagai PELECEHAN TERHADAP AGAMA ISLAM...!!!

Jika kalian melaporkan Habib Rizieq kepada aparat dengan tuduhan diatas, maka kami pun dapat melakukan hal tersebut, kami bisa laporkan Pendeta-Pendeta kalian dengan tuduhan yang sama.

Karena itu, Kami melihat perbuatan kalian ini aneh dan sangat konyol.

LAA ILAAHA ILLALLAH ...

Mereka merendahkan Ayat-Ayat Suci yang dimuliakan oleh Umat Islam dengan menuduhnya sebagai Alat kebohongan dan Penistaan.

Inikah yang kalian sebut Toleran ... ?
Inikah yang kalian maksud saling menghormati antar umat beragama ... ?

Jadi jelas, siapa sebenarnya yang INTOLERAN ... !!!
Jadi jelas pula, siapa sebenarnya yang tidak bisa menghormati
antar umat beragama ... !!!
Jadi semakin jelas pula siapa sebetulnya yang memantik
PERPECAHAN ANAK BANGSA ... !!!

Bekasi, 26 Desember 2016

BEREDAR SMS LIAR

SERUAN KUMPUL DI GEREJA KATEDRAL BUAT AKSI BELA YESUS UNTUK TUNTUT HABIB RIZIEQ

"WASPADA ADU DOMBA ANTAR UMAT BERAGAMA ... !!!
AYO ... JAGA KEUTUHAN NKRI ... !!!"

BOM NATAL ???

Silahkan buka link arsip berita-berita ini:

1. Tahun 2012
http://www.voaindonesia.com/a/tim-gegana-berhasil-jinakkan-bom-di-pos-pengamanan-natal-dan-tahun-baru-poso/1572113.html

2. Tahun 2013
http://www.rmol.co/read/2013/12/16/136718/Cegah-Teror-Natal-dan-Tahun-Baru,-Densus-88-Tangkap-Tiga-Teroris-

3. Tahun 2014
https://joglosemar.co/2014/12/sebuah-cafe-di-solo-jadi-sasaran-bom-teroris-saat-malam-tahun-baru.html

4. Tahun 2015
https://m.tempo.co/read/news/2015/12/20/063729278/zaenal-diduga-sebagai-pengantin-bom-malam-tahun-baru-di-jakarta

5. Tahun 2016
https://news.detik.com/berita/d-3380370/4-teroris-yang-digerebek-di-jatiluhur-berencana-beraksi-saat-tahun-baru

**************************
Tidakkah ini konyol? 5 tahun berturut-turut, setiap menjelang pergantian tahun, kita senantiasa dijejali berita-berita tentang ANCAMAN serangan bom.
(Catat: "ANCAMAN". Bukan kejadian bom meledak).

Kenapa ini konyol ?

Begini ... bagi yang (dulu) rajin nonton program berita kriminal 'SERGAP' di RCTI, pasti kenal sosok Bang Napi dengan celoteh khasnya: "ingat...kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada KESEMPATAN. Waspadalah... Waspadalah."

Begitulah Teori Kejahatan diperkenalkan oleh para kriminolog. Bahwa NIAT dan KESEMPATAN adalah faktor yang bisa mendorong seseorang untuk melakukan tindak kejahatan.

NIAT ada, KESEMPATAN tidak ada; maka sulit bagi seseorang utk melakukan tindak kejahatan. Begitu juga sebaliknya, KESEMPATAN ada, tapi NIAT tidak ada; maka tidak akan terjadi tindak kejahatan.

Sekarang mari kita analisa teori tsb dengan logika yang sangat sederhana. Jika memang para 'teloris' itu benar-benar ber-NIAT melakukan serangan bom, kenapa harus memilih waktu disaat KESEMPATAN yang tersedia sangat terbatas/sempit?

Ada 12 bulan atau 365 hari dalam 1 tahun, kenapa terus-terusan memilih waktu di akhir tahun, yg merupakan saat-saat dimana aparat keamanan sedang sigap meningkatkan kewaspadaannya? Ini kan konyol.

Maling jemuran yang biasa beraksi di malam hari saja tentu akan berfikir ulang utk mencuri daster emak-emak, apabila ia mengetahui bahwa warga setempat sedang giat-giatnya melakukan ronda/siskamling. Ia akan tunggu kesempatan disaat warga lengah untuk menjalankan aksinya.

Masa iya pelaku kejahatan yang masuk dalam katagori Extra Ordinary Crime, spt terorisme ini, tidak mempertimbangkan hal-hal diatas? Kenapa spt memaksakan diri harus selalu di akhir tahun? Kayak mau menghabiskan sisa anggaran saja.

Ini 'teroris'-nya yg terlalu lugu atau sutradaranya yang kehabisan bahan skenario? Yasudah lah... yang penting kita tetap fokus pada target: TANGKAP dan PENJARAKAN AHOK !!!

GNPF-MUI DISERANG ... !!!

HABIB RIZIEQ SYIHAB SELAKU KETUA PEMBINA GNPF DIFITNAH MENISTA AGAMA OLEH AKTIVIS KATHOLIK PMKRI

https://m.detik.com/news/berita/d-3380801/dianggap-nistakan-agama-habib-rizieq-dilaporkan-ke-polisi

USTADZ BAKHTIAR NASHIR SELAKU KETUA GNPF MUI DIFITNAH KIRIM BANTUAN KE ISIS DI SURIAH OLEH DENSUS & BNPT

http://m.news.viva.co.id/news/read/864513-densus-dan-bnpt-selidiki-bantuan-bachtiar-nasir-ke-suriah

AYO ... LASKAR CYBER ...
SERANG HABIS AKUN PARA
PENEBAR FITNAH ... !!!

Link Bantahan GNPF-MUI : http://www.ihr.foundation/press-release-ihr/

BOM BOHONG & TERORIS BODONG

Setiap ada masalah berat yang dihadapi pemerintah Indonesia ..., tiba-tiba ada BOM & TERORIS ...

Saat BBM naik dan rakyat protes ...

Saat muncul kasus dugaan kecurangan Pemilu ...

Saat santer issu tuntutan pelengseran Presiden ...

Saat Rezim bingung mau lindungi Penista Agama
...

Saat Umat Islam mau Demo Besar atau sesudahnya ...

Lantas saja ditemukan BOM dan TERORIS ...

Ini Fakta atau Cerita ... ?
Ini Benar atau Kelakar ... ?
Ini Serius atau Misterius ... ?

Apakah semua ini :
BUALAN & DAGELAN
BOHONG & BODONG
??????????

Selasa, 27 Desember 2016

Panglima Daerah Laskar FPI Jakarta Ustadz Subhan :

Aktivis Katolik PMKRI jangan mengada-ada ... !!!

Saat Ahok menista agama kalian,
kalian semua bungkam ... !!!

Tapi saat Habib Rizieq menolak keyakinan Nabi Isa AS sebagai ANAK TUHAN,
kalian marah dan melapor ke Polisi.

Kalian mau apa ... ??? !!!

Demi Allah ...,
Kami siap Perang melawan kalian ... !!!

Link video ahok menista Agama Nashrani : https://youtu.be/iz4_1mnH1d8

INI FAKTA AKTIVIS KATOLIK PMKRI MENISTAKAN FPI, HABIB RIZIEQ dan PETINGGI POLRI BUDI GUNAWAN, bahkan PRESIDEN.

PMKRI dulu menghasut rakyat dengan menuding petinggi Polri Budi Gunawan (BG) punyai rekening gendut.

Tindakan PMKRI tersebut menistakan dan mempermalukan institusi Polri, yang saat itu BG diusulkan sebagai calon Kapolri.

Pengurus Pusat PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), kepada pers menyatakan :

"Bagaimana mungkin seseorang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka diberi kesempatan untuk memimpin sebuah institusi setingkat Polri hanya karena kewenangan seorang PRESIDEN ?"

Kini mereka hendak mengusik tokoh ulama Habib Rizieq dengan manuver murahan untuk menyulut kemarahan ummat Islam yang tengah resah atas kasus penistaan agama oleh Ahok.

Aktivis PMKRI merupakan binaan misionaris Gereja yang acap kali gencar menghasut rakyat untuk membubarkan FPI. Tapi dalam kasus keterlibatan pastur sebagai separatis di Papua, mereka bungkam.

Selain itu, belum lama ini mereka melakukan aksi sporadis penuh kebencian dengan mengusung spanduk yang bertuliskan: "Ganyang FPI, Gantung Habib Resek".

Tindakannya tidak beda dengan cara-cara KOMUNIS yang belakangan ini makin menimbulkan keresahan bagi rakyat.

Kita khawatir ummat Islam akan terpicu kemarahan dan bertindak di luar kontrol ulama. Sebab permusuhan PMKRI kepada FPI disinyalir atas arahan petinggi gereja dan cukong ASENG yang akhir-akhir ini sangat terusik oleh aktivistas FPI, MUI dan Ormas-ormas Islam dalam gerakan Aksi Super Damai yang melibatkan jutaan rakyat.

*FA*

PMKRI Menyebar Fitnah

IMAM FPI DKI Jakarta
Habib Muchsin Bin Zaid Alattas :

Saya pernah dua kali menggelar Dialog Lintas Agama bersama Habib Rizieq dan para Pendeta Nashrani baik Katholik mau pun Kristen Protestan, serta Pemuka Agama lainnya, yang dihadiri Kapolda dan Pangdam serta FKUB Jakarta.

Semua Tokoh Agama puas dan senang, bahkan bertekad untuk terus membangun Peradaban Dialog.

Habib Rizieq tidak pernah menista agama apa pun. PMKRI jangan menebar FITNAH. Hati-hati Umat Islam bisa murka dan meledak amarahnya ... !!!

Habib Rizieq dilaporkan Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI)

NEWS : Habib Rizieq menolak keyakinan Nabi Isa AS sebagai ANAK TUHAN dianggap MENISTA YESUS dan dilaporkan Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) ke Polda Metro Jaya dengan rekaman ceramah yang diedit dan direkayasa.

Habib Ali Al-Attas, Ketua Umum FMI (Front Mahasiswa Islam) menanggapi dengan tegas :

"Sekelompok mahasiswa yg melaporkan Habib Rizieq cuma untuk menjilat Rezim Pelindung Penista Agama. Memalukan nama Mahasiswa ... !!!"

Senin, 26 Desember 2016

Orang yang membacakan do'a saat aksi bela ahok

KH Nur Muhammad Iskandar SQ yang baca doa demo tandingan 412 "Kita Indonesia" saat ini dirawat di ICU RS Siloam Kebun Jeruk Jakarta Barat.

Semoga Allah mengaruniakan taubat untuk beliau dan kita semua.

https://t.co/6LMzf7KT1Y

Untuk ahoker lain yang ngaku muslim, mundurlah sebelum terlambat..

WAWANCARA BOHONG

KAPOLDA METRO JAYA

Di Majalah Tempo Edisi SENIN, 12 Desember 2016

1. Kapolda menyatakan bahwa Aksi 212 sudah ada pemufakatan untuk MAKAR.

Ini FITNAH KEJI terhadap Aksi 212. Kapolda mestinya paham bahwa Kehadiran Presiden dan Wakil Presiden bersama Menko Polhukam dan Panglima TNI serta Kapolri justru setelah dipastikan bahwa Aksi 212 BUKAN MAKAR.
(https://www.youtube.com/watch?v=rAVDp4ZrkLI&t=42s)

2. Kapolda menyatakan bahwa pada aksi 411 dia setengah dikibulin oleh Pemimpin Unjuk Rasa. Janjinya tidak ada kekerasan, nyatanya terjadi kekerasan.

Ini juga FITNAH KEJI terhadap Aksi 411. Laskar FPI sudah mati-matian bekerja meredam kekerasan segelintir peserta aksi dan sudah habis-habisan melindungi Polisi.
(https://www.youtube.com/watch?v=peifBqxw9_si)

Justru Kapolda Metro Jaya yang berusaha memprovokasi Laskar FPI untuk hantam HMI, tapi tidak berhasil.
(https://www.youtube.com/watch?v=qZ0j8GJHsGQ).

3. Kapolda menyatakan bahwa Rizieq berjanji tidak apa tidak diterima Presiden.

Ini BOHONG BESAR karena sejak awal hingga akhir pertemuan dengan Kapolri beberapa hari sebelum 411, Habib Rizieq tetap menyatakan bahwa Perwakilan Umat Islam hanya mau diterima Presiden.

Justru Kapolri berusaha melobi agar cukup diterima Menteri atau Wapres, tapi Habib Rizieq menjawab bahwa secara pribadi tidak ada masalah, namun secara lembaga harus dimusyawarahkan di GNPF MUI, ternyata para Pimpinan GNPF MUI menolak.

4. Kapolda menyatakan bahwa Aski 212 adalah embrio mengulang kerusuhan 1998.

Ini FITNAH KEJI karena Aksi 212 bukan AKSI ANTI CHINA. Dan itu sudah berulang kali disampaikan Habib Rizieq di berbagai media cetak mau pun elektronik.

5. Kapolda mengaitkan Penjarahan di Muara Karang Jakarta Utara dengan aksi 411.

Ini juga FITNAH KEJI. Padahal Kapolres Jakarta Utara sudah menyatakan dalam wawancara TV bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitan dengan Aksi 411.

6. Kapolda memastikan bahwa yang buat lambang SALIB di tembok Masjid di Jakarta bukan kelompok Kristen.

Ini FITNAH lagi yang mau diarahkan ke Umat Islam. Padahal pelakunya bisa saja berasal dari agama apa pun, karena sampai saat ini belum terungkap.

7. Letupan depan istana saat Aksi 411 akibat Panitia Unjuk Rasa ingkar janji.

Ini BOHONG BESAR. Justru Kapolda yang ingkar janji, karena dia yang komando tembak Habaib dan Ulama serta Umat Islam dengan Gas Air Mata dan Peluru Karet serta menganiaya dengan Pentungan. Padahal saat itu Delegasi Ulama GNPF MUI masih negosiasi dalam Istana bersama Wapres dan Menko Polhukam serta Panglima TNI dan Kapolri.

8. Kapolda menyatakan bahwa kehadiran para Tokoh Nasional seperti Rahmawati, Kivlan Zein, Adityawarman, Fahri dan Fadli Zon dalam aksi 411 hanya mau mendompleng untuk penggulingan pemerintah.

Ini FITNAH BERBAHAYA. Kehadiran mereka dalam Aksi 411 hanya sebagai peserta aksi yang menyampaikan pendapat di depan umum sesuai aturan Undang-Undang. Tidak ada yang dilanggar.

9. Kapolda menyatakan bahwa Rizieq berubah dari Tuntut Ahok menjadi Tuntut Jokowi karena suntikan para Tokoh tersebut.

Ini juga FITNAH BERBAHAYA. Kapolda mestinya cerdas, apalagi dia hadir di lapangan, bahwa itu tuntutan Umat Islam bukan tuntutan Habib Rizieq. Dan adanya Tuntutan Lengserkan Jokowi bukan karena bisikan para Tokoh tersebut, tapi karena reaksi wajar dan spontan umat Islam akibat keangkuhan dan kesombongan Jokowi yang tidak menghargai dan tidak mau terima para Habaib dan Ulama.

10. Kapolda menyatakan ada Pendanaan Makar dalam Aksi 411 dan 212.

Ini lagi-lagi BOHONG dan FITNAH, karena sampai hari ini tidak ada buktinya.

11. Kapolda menyatakan ada 184 orang Pasukan Bermotor Kivlan Zein yang akan ditabrakan ke Polisi.

Ini FITNAH BESAR, karena fakta di lapangan tidak ada, baik dalam Aksi 411 mau pun 212. Jika ada mana pasukan tersebut ? Kenapa tak ada yang ditahan satu pun juga ?!

12. Kapolda menyatakan akan ada penyusup yang akan bawa molotov saat Aksi 212.

Lagi-lagi FITNAH, karena hingga kini tidak terbukti.

13. Kapolda memastikan bahwa Aksi 212 damai tidak rusuh karena "Leader" nya sudah ditangkap.

Ini FITNAH SANGAT BERBAHAYA, karena Leader Aksi 212 adalah pimpinan GNPF MUI bukan para Tokoh yang ditangkap Kapolda.

Disini Kapolda mau cari muka kepada Presiden seolah Aksi 212 berjalan tertib dan damai karena JASA KAPOLDA.

Padahal, salah satu kunci kesuksesan Aksi 212 adalah DIALOG INTENSIF antara pimpinan GNPF MUI dengan KAPOLRI yang didampingi Kabaintel dan Kabareskrim serta Staf Mabes Polri lainnya yang menghasilkan komitmen-komitmen positif sehingga Aksi 212 berjalan lancar.

Jadi, BUKAN Jasa Kapolda ... !!!

14. Kapolda menyatakan bahwa Rizieq hanya fokus soal TAHAN AHOK, tidak ada rencana MAKAR.

Disini baru Kapolda JUJUR.

15. Bahwa MAJALAH TEMPO dalam menurunkan berita Aksi 212 sangat TENDENSIUS sehingga tidak mampu menyajikan berita secara OBJEKTIF.

GILA ... !!!

POLDA METRO JAYA memanggil Pimpinan PO NPM MANANTI karena disewa untuk antar Peserta Aksi 212, dan juga memanggil
Ust. H. IRFIANDA ABIDIN (Datuak Pangulu Basa) seorang NINIK MAMAK yang memimpin rombongan dengan dalih sebagai saksi MAKAR.

KAPOLDA METRO JAYA NGAWUR ... !!!

Selain memanggil Pimpinan PO NPM MANANTI & UST. IRFIANDA ABIDIN,
POLDA METRO JAYA juga memanggil 3 Peserta Aksi 212 lainnya, yaitu :

1. Ust. Yoni aktifis MMI Kab. Solok
2. H. Arianto, Ketua GNPF MUI Kota Bukittinggi
3. H Hendrik, Bendahara GNPF MUI Kota Bukittinggi

HALLOOO ... KAPOLRI ... !!!
APA-APAAN INI ... ???

CABUT BEBAS VISA BAGI WNA CHINA KOMUNIS !!!

AWAS ... NEGARA KOMUNIS CHINA MEMBUAT KONSEP LEBENSRAUM DI INDONESIA ... !!!

LEBENSARUAM IALAH MELEBARK AN SAYAP AGAR NEGARA TETANGGA BISA DIKUASAI SECARA PERLAHAN

REPUBLIKA.CO.ID, PANGALENGAN -- Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mendesak Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi untuk mencabut kebijakan bebas visa. Hal ini terkait dengan banyaknya tenaga kerja ilegal masuk ke Indonesia, termasuk Cina.

"Ada satu hal yang sangat mendesak supaya kebijakan bebas visa itu segera bukan ditinjau ulang tapi langsung dicabut," ujarnya kepada wartawan usai acara pelantikan dan pelatihan DPD dan DPC PAN se-Kabupaten Bandung di Pangalengan akhir pekan ini.

Alasan kebijakan tersebut harus dicabut menurutnya, Indonesia tidak cukup mempunyai tenaga intelijen dan imigrasi yang melakukan pengawasan terhadap orang asing yang datang ke Indonesia. Kebanyakan berasal dari daratan Cina.

Ia pun mempertanyakan keberadaan orang asing asal Cina yang datang ke Indonesia. Sebab, jika mereka turis maka semestinya datang ke daerah-daerah wisata seperti Bandung, Bali ataupun Yogya. Namun faktanya mereka banyak masuk ke hutan dan pulau-pulau kecil.

Amin mencurigai orang asing asal Cina yang datang ke Indonesia dan masuk ke wilayah hutan dan pulau kecil patut dicurigai adalah serdadu Cina. Mereka akan membuat konsep Lebensraum di Indonesia yaitu melebarkan sayap agar negara tetangga bisa dikuasai secara perlahan.

http://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/12/25/oiq4lu377-curigai-infiltrasi-serdadu-cina-amien-rais-desak-jokowi-cabut-bebas-visa

SELAMAT NATAL, SEKEDAR UCAPAN ...???

Sementara orang menyepelekan urusan ucapan SELAMAT NATAL dari seorang muslim, dengan dalih hanya sekedar sebuah UCAPAN ...

Padahal ...,

Seorang muslim justru dinilai dari UCAPAN nya...

SYAHADAT hanya UCAPAN ... tapi setelah mengucapkannya seseorang menjadi MUSLIM.

BISMILLAH hanya UCAPAN ... tapi mengucapkannya saat memulai suatu pekerjaan menjadi BERKAH ...

TAKBIROTUL IHRAM saat memulai Shalat dan SALAM saat mengakhirinya hanya UCAPAN ... tapi tanpanya TIDAK SAH Shalat ...

AQAD NIKAH hanya UCAPAN ... tapi setelah diucapkan maka suami halal menggauli istri yang dinikahinya ...

IJAB QOBUL saat transaksi Jual Beli hanya UCAPAN ... tapi setelah diucapkan oleh kedua belah pihak Penjual dan Pembeli ... maka transaksi menjadi SAH ...

CERAI hanya UCAPAN ... tapi bila suami mengucapkannya terhadap istrinya, walau pun hanya bercanda, maka akan jatuh hukum CERAI bagi istrinya ...

Masih banyak lagi UCAPAN lain yang memiliki makna bagi kehidupan seorang muslim ...

Nah ..., SELAMAT NATAL memang hanya sebuah UCAPAN ... tapi saat kita mengucapkannya maka berarti kita MENGAKUI keberadan Tuhan yang berhak disembah selain ALLAH ... karena makna NATAL secara Terminologi ialah HARI LAHIR YESUS KRISTUS sebagai ANAK TUHAN.

Padahal, ALLAH SWT MAHA ESA ... tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya ALLAH SWT ... Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada sesuatu pun yang seperti-Nya atau sebanding dengan-Nya ...

Camkan ... Duhai Saudaraku ...

Diinspirasi oleh tulisan :

Kang Dwin
Yayasan HUMAIRA
Pendidikan Sosial Kemanusiaan yang dishare dari instaGram @IndonesiaBertauhid

GOJEK ADALAH MILIK RAKYAT LINTAS AGAMA

MAYORITAS ANGGOTA GOJEK ADALAH TUKANG OJEK MUSLIM

MAYORITAS PENGGUNA GOJEK ADALAH JUGA MASYARAKAT MUSLIM

TIDAK PANTAS PERUSAHAAN PENGELOLA GOJEK MEMASANG LOGO TOPI NATAL DI LAMBANG GOJEK

STOP NATALISASI UMAT ISLAM ... !!!

ALIANSI GOJEK MUSLIM

Minggu, 25 Desember 2016

SERUAN IMAM BESAR FPI

ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ

SERUAN IMAM BESAR FPI
HABIB MUHAMMAD RIZIEQ SYIHAB

DUA KALI SIDANG AHOK
UMAT ISLAM SANTAI & DAMAI

TAPI PARA JOKOWER & AHOKER MEMPROVOKASI

MEREKA MENDATANGKAN PREMAN

MEREKA BAWA MOBIL KOMANDO & SOUND SYSTEM & SPANDUK BELA AHOK

MEREKA KAMPANYE PILKADA UNTUK AHOK SAAT SIDANG BERLANGSUNG

MEREKA UNDANG MASYARAKAT MISKIN DENGAN DALIH BAGI-BAGI SEMBAKO DI DEPAN PENGADILAN

DAN POLISI HANYA DIAM ...

KARENANYA :

SAYA SERUKAN UMAT ISLAM

SETIAP SIDANG AHOK

AYO ... BANJIRI DENGAN PEJUANG ISLAM ... !!!

AYO ... BAWA MOBIL KOMANDO ... !!!

AYO ... BAWA SPANDUK PENJARAKAN AHOK ... !!!

AYO ... ORASI BELA ISLAM DEPAN PENGADILAN ... !!!

AYO ... GEMAKAN NASYID AKSI BELA ISLAM & SI AHOK DURJANA ... !!!

AYO ... SELAMATKAN WARGA MISKIN DARI JEBAKAN JOKOWER & AHOKER ... !!!

اَللّهُ اَكْبَرُ. اَللّهُ اَكْبَرُ. اَللّهُ اَكْبَر

Link Download Audio Seruan : https://goo.gl/MZpvoN

BUSUKNYA MEDIA MUSUH ISLAM

Media Musuh Islam berbohong memberitakan bahwa Hotel Novita di Jambi ditutup hanya karena ada ornamen Lafzah Allah.

http://www.thejakartapost.com/news/2016/12/24/jambi-hotel-temporarily-shut-down-after-word-allah-found-on-christmas-tree.html

Padahal, yang betul adalah bahwa Hotel Novita ditutup karena menistakan Lafazh Allah dengan meletakkannya di lantai di bawah Miniatur Gereja dan Pohon Natal.

Link Video : https://youtu.be/ubAk1rrOknA

BUPATI DEDY NATALAN

Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi yang tidak jelas agamanya, dalam rangka merayakan NATAL mewajibkan siswa-siswi yang beragama Islam dari berbagai SMP Negeri di Purwakarta untuk bersih-bersih GEREJA :

1. SMPN 1 di Gereja Tabernakel Kel. Nagri tengah samping Telkom.

2. SMPN 2 di Gereja HKBP Ciseureuh samping Dishub.

3. SMPN 3 di Gereja Salib Suci Yos Sudarso.

4. SMPN 4 di Gereja Bethel depan Toko Baru Pasar Jumat.

5. SMPN 5 di Gereja Purnayuda Sadang

6. SMPN 7 di Gereja Pasundan Pasar Jumat.

7. SMPN 1 Bungursari di Gereja Kemah Daud dekat RS Thamrin.

8. SMPN 2 Bungursari di Gereja Santa Maria BIC.

"MUI samgat tidak setuju dengan program bersih-bersih gereja oleh siswa muslim yang diinstruksikan oleh KADISDIK Purwakarta. Itu adalah TOLERANSI YANG KEBABLASAN dan akan MERUSAK AQIDAH siswa", Ucap KH. Dr. Abun Bunyamin MA. selaku Ketua MUI Purwakarta.

KUTIPAN KHUTBAH JUM'AT AL-'ALLAMAH HABIB UMAR BIN HAFIDZ.

Masjid Raudhah 23 Desember 2016
.
"Dahulu, saat Islam berada di puncak kejayaan, para pembesar Nasrani mengeluh dimimbar-mimbar mereka.

Mereka berteriak menyesali mengapa para pemuda dan pemudi Nasrani berbondong-bondong meniru serta menyerupai Ummat Islam, menjadikan ajaran Islam sebagai Trend center mereka, bahkan mereka ramai-ramai belajar bahasa Arab karena mereka bangga saat berbicara dengan bahasa arab yang menjadi bahasa peradaban saat itu.

Tidak sampai disitu, saat umat Islam menaklukan Persia, masyarakat Persia yang kulitnya putih menjemur diri mereka, agar kulit mereka kecoklat-coklatan sehingga sama seperti Umat Islam yg datangnya dari Arab dan menguasai Persia.

Mengapa para pembesar Nasrani saat itu teriak begitu keras menyikapi hal tersebut ? Karena mereka tau, bahwa berkiblat dalam trend dan model lahir dari sebuah kekaguman, dan kekaguman adalah pintu untuk percaya dan berpindah keyakinan.

Namun, sayang seribu sayang, Saat ini KEADAAN SUDAH TERBALIK, para pemuda-pemudi MUSLIMIN berbondong-bondong mengikuti style orang-orang Kuffar, Mereka jadikan orang-orang kuffar sebagai IDOLA.

Hati-Hati ! barang siapa yang menyerupai sebuah kaum, maka ia adalah bagian dari kaum tersebut Dan barang siapa yang mencintai sebuah kaum, akan dibangkitkan bersama Mereka "

Ditulis Oleh :
Habib Hanif Al-Attas
(Ketua Front Santri Indonesia - FPI)

Syubhat Natal, Liberal dan Toleransi

Oleh :

Habib Muhammad Rizieq Syihab, Lc. MA ( Imam Besar Front Pembela Islam )

Artikel ini dibuat oleh penulisnya sejak beberapa tahun yang lalu dengan judul : SYUBHAT NATAL. Dan telah dimuat di Web Resmi FPI yang kemudian disebar-luaskan oleh aneka Situs Islam lainnya.  Bahkan sudah dibuat rekaman Audio Videonya disertai dengan presentasr melalui tayangan slide power point secara apik dan rinci serta ilmiah. Berikut isi artikel lengkapnya :

Pada tanggal 1 Jumadil Ula 1401 H / 7 Maret 1981 M, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa tentang Natal Bersama yang intinya bahwa mengikuti Natal Bersama bagi umat Islam hukumnya HARAM, dengan hujjah antara lain: Surat Al-Kaafiruun 1 – 6, Surat Al-Baqarah : 42, Hadits Nu’man ibnu Ba’syir tentang Syubhat, dan Kaidah Ushul “Dar’ul Mafaasid Muqaddamun ‘alaa Jalbil Mashaalih” (Menolak kerusakan didahulukan daripada mengambil mashlahat).

Ketika itu, Rezim yang berkuasa tidak suka terhadap Fatwa MUI tentang Natal Bersama, karena dianggap anti toleransi dan bertentangan dengan semangat pluralisme. Lalu MUI dipaksa untuk mencabut Fatwanya, tapi almarhum Buya Hamka selaku Pimpinan MUI kala itu lebih suka meletakkan jabatannya daripada menarik kembali Fatwa tersebut, demi untuk menjaga aqidah umat Islam.

Belakangan, tampil sejumlah “Tokoh Islam” yang menggulirkan “Fatwa” bahwa Natal Bersama bagi umat Islam hukumnya BOLEH, dengan menyampaikan sejumlah argumentasi yang tidak lepas dari MANIPULASI HUJJAH dan KORUPSI DALIL. Fatwa Kontroversial mereka tersebut sangat digandrungi oleh KAUM SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme), bahkan dijadikan Rujukan Utama hingga kini. Fatwa Aneh tersebut telah menebar SYUBHAT yang melahirkan FITNAH di tengah umat Islam.

Syubhat Natal adalah pemutar-balikkan ayat mau pun hadits untuk "menyamarkan" hukum Natal yang sebenarnya sudah jelas keharamannya, sehingga Natal Haram diupayakan menjadi Natal Halal, sekurangnya menjadi Natal Syubhat. Berikut beberapa Syubhat Natal dan jawabannya :

1. SYUBHAT PERTAMA :

Dalam Al-Qur’an cukup banyak ayat yang bercerita tentang Nabi ‘Isa as sekaligus menjadi hujjah bahwa umat Islam wajib mencintai, menghormati dan mengimani beliau sebagai salah seorang Rasul. Bahkan dalam Surat Maryam : 33, Allah swt menceritakan ucapan Nabi ‘Isa as yang berbunyi : “Wassalaamu ‘alayya yauma wulidtu wa yauma amuutu wa yauma ub’atsu hayyan” (Keselamatan atasku di hari aku dilahirkan dan hari aku mati serta hari aku dibangkitkan dalam keadaan hidup).

Dengan dasar itu semua, maka merayakan dan saling mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi ‘Isa as menjadi sejalan dengan semangat Al-Qur’an, sekaligus menjadi bukti cinta, hormat dan iman kita kepada Nabi ‘Isa as.

JAWABAN :

Iman kepada Para Rasul merupakan salah satu Rukun Iman. Dan Nabi ‘Isa as merupakan salah satu Rasul yang wajib diimani. Mengekspresikan cinta dan hormat serta iman kepada Nabi ‘Isa as yang paling utama adalah dalam bentuk memposisikan beliau sebagai Hamba Allah SWT dan Rasul-Nya, serta menolak segala bentuk PENUHANAN terhadap dirinya. Jadi, pengekspresian tersebut tidak mesti dengan memperingati Hari Lahirnya.

Andaikata pun kita ingin merayakan Hari Lahir Nabi ‘Isa as dengan dasar ayat 33 Surat Maryam, maka kita akan kesulitan menentukan tanggalnya, karena tidak ada satu pun ayat Al-Qur’an atau Hadits Nabi saw atau Atsar dari Shahabat, Tabi’in mau pun Tabi’it Tabi’in, yang menginformasikan tentang tanggal kelahiran Nabi ‘Isa as.

2. SYUBHAT KEDUA :

Dalam Hadits Muttafaqun ‘Alaihi yang bersumber dari Sayyiduna ‘Abdullah ibnu Sayyidina ‘Abbas ra diceritakan bahwa Rasulullah saw pernah menerima  informasi dari Yahudi tentang Kemenangan Nabi Musa as di Hari ‘Asyura (10 Muharram), lalu Nabi saw dan para Shahabatnya merayakan Kemenangan Musa as di hari itu dengan berpuasa.

Jika Nabi saw menerima INFO YAHUDI tentang tanggal bersejarah 10 Muharram sebagai Hari Kemenangan Nabi Musa as lalu merayakannya, maka tidak mengapa kita menerima INFO NASHRANI tentang tanggal bersejarah 25 Desember sebagai Hari Kelahiran Nabi ‘Isa as dan merayakannya pula.

JAWABAN :

Dalam Hadits Muttafaqun ‘Alaihi yang lain bersumber dari Sayyidatuna ‘Aisyah ra menerangkan bahwa Puasa ‘Asyura sudah dilakukan masyarakat Quraisy sejak zaman Jahiliyyah, dan di zaman permulaan Islam menjadi Puasa Wajib hingga diwajibkan Puasa Ramadhan di tahun kedua Hijriyyah.

Jadi, Puasa Nabi saw di Hari ‘Asyura bukan meniru-niru perbuatan Yahudi. Apalagi dalam sebuah Hadits Shahih disebutkan tentang niat dan anjuran Nabi saw buat umatnya agar juga Puasa Tasu’a (9 Muharram) untuk membedakan Puasa Umat Islam dengan Puasa Yahudi di hari ‘Asyura.

Dengan demikian menjadi jelas bahwa tuntunan Nabi saw adalah tidak meniru-niru perbuatan kaum kafirin, apalagi dalam sebuah Hadits lainnya beliau saw menegaskan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian darinya.

Memang, sikap Nabi saw yang diartikan sebagai bentuk perayaan terhadap Hari Kemenangan Nabi Musa as bisa dijadikan dalil pembenaran syar’i bagi perayaan Hari Bersejarah seorang Nabi atau Rasul, termasuk Hari Lahir Nabi ‘Isa as. Namun itu tidak boleh dijadikan dalil pembenaran syar’i bagi tanggal 25 Desember sebagai Hari Kelahiran Nabi ‘Isa as. Apalagi dijadikan dalil buat meniru-niru Nashrani dalam merayakan Natal.

Penerimaan Nabi saw terhadap INFO YAHUDI tentang tanggal 10 Muharram sebagai Hari Kemenangan Nabi Musa as menjadi PEMBENARAN SYAR’I bagi info tersebut, karena Sunnah Nabi saw adalah sumber hukum Islam yang autentik setelah Al-Qur’an. Artinya, info itu menjadi benar bukan karena datangnya dari Yahudi, tapi karena DIBENARKAN oleh Nabi saw.

Sedang INFO NASHRANI tentang tanggal 25 Desember sebagai Hari Lahir Nabi ‘Isa as tidak memiliki PEMBENARAN SYAR’I sama sekali, sehingga tidak bisa dibenarkan.

3. SYUBHAT KETIGA :

Ada Hadits Rasulullah saw yang membolehkan umat Islam menyampaikan berita yang berasal dari Ahlul Kitab. Karenanya, jika Nashrani di seantero dunia sudah sepakat merayakan Hari Lahir Nabi ‘Isa pada tanggal 25 Desember, maka itu bisa menjadi bagian berita Ahlul Kitab yang boleh kita terima.

JAWABAN :

Memang, ada Hadits tentang kebolehan menyampaikan berita Ahlul Kitab, tapi ada Hadits juga yang mengarahkan umat Islam agar tidak mempercayai (membenarkan) dan tidak pula mendustakan (menyalahkan) berita Ahlul Kitab.

Maksud berita Ahlul Kitab adalah segala info yang datang dari Kitab-kitab suci atau Doktrin Asli ajaran agama Yahudi dan Nashrani. Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengklasifikasikan berita Ahlul Kitab menjadi tiga katagori, yaitu :

a. Info yang dibenarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah maka wajib diterima,

b. Info yang ditentang Al-Qur’an dan As-Sunnah maka wajib ditolak.

c. Info yang tidak dibenarkan dan tidak pula ditentang Al-Qur-an dan As-Sunnah maka wajib tawaqquf, yaitu tidak menerima dan tidak juga menolak.

Lalu, berita Hari Lahir Nabi ‘Isa as pada tanggal 25 Desember masuk katagori berita Ahlul Kitab yang mana ? Atau bahkan tidak termasuk katagori yang mana pun ?

Dalam menjawab pertanyaan tersebut, harus dilihat terlebih dahulu tentang Hari Lahir Nabi ‘Isa as dalam Bibel. Berikut DATA BIBEL tentang Kelahiran Nabi ‘Isa as :

A. Lukas 2 : 4 – 7

Ayat-ayat ini menginformasikan bahwa Sayyidatuna Maryam as saat hamil tua bermusafir ke Yerusalem, setibanya disana ia tidak mendapatkan penginapan karena semuanya sudah penuh terisi, sehingga ia melahirkan di palungan (tempat jerami).

Lalu dalam Lukas 2 : 41 ada keterangan bahwa setiap tahun Orang tua Nabi ‘Isa as datang mengunjungi Yerusalem di Hari Raya Paskah yaitu Hari Raya Bani Israil yang jatuh pada awal musim gugur. Itulah sebabnya, walau hamil tua Sayyidatuna Maryam as tetap musafir karena pentingnya Hari Raya tersebut, dan itu pula sebabnya semua penginapan penuh karena di Hari Raya tersebut semua Bani Israil mendatangi Yerusalem.

Artinya, menurut DATA BIBEL bahwa Nabi ‘Isa as  lahir di awal musim gugur, dan itu tentu bukan bulan Desember melainkan awal Sepetember.

B. Lukas 2 : 8 – 11

Ayat-ayat ini menginformasikan bahwa di malam kelahiran Nabi ‘Isa as, di sekitar Yerusalem para gembala sedang menjaga kawanan ternaknya di padang terbuka.

Dan dalam Ezra 10 : 9 – 13 serta Kidung Agung (Nyanyian Solomon) 2 : 9 – 11, ada keterangan bahwa di musim hujan / dingin semua ternak disimpan dalam kandang dan semua manusia berada di rumah, tidak keluar tanpa keperluan yang mendesak, karena mereka tidak sanggup menahan dingin di luar rumah.

Dengan demikian, DATA BIBEL ini pun menunjukkan bahwa saat Nabi ‘Isa as dilahirkan bukan musim hujan / dingin / salju, karena manusia dan ternak masih sanggup di padang terbuka pada malam hari.

Artinya, Nabi ‘Isa as tidak dilahirkan bulan Desember, karena Desember di Yerusalem musim hujan dan hawa sangat dingin, bahkan sering turun salju, sehingga tidak mungkin ada rombongan gembala pada malam hari menjaga kawanan ternak di padang terbuka.

C. I Tawarikh (Chronicle) 24 : 10 dan Lukas 1 : 5 – 38

Ayat-ayat ini menginformasikan bahwa Nabi Zakaria as dan rombongannya dalam kelompok Abia mendapat tugas menjaga Rumah Tuhan pada giliran ke delapan, dan itu menurut Kalender Hebrew jatuh pada tanggal 27 Iyar – 5 Sivan, atau bertepatan dengan tanggal 1 – 8 Juni (Awal Juni). Lalu ketika tugas itulah Nabi Zakaria as mendapat wahyu tentang kehamilan istrinya yang kelak akan melahirkan Nabi Yahya as.

Artinya, 9 bulan setelah tugas itu menurut masa kehamilan normal maka Nabi Yahya as dilahirkan, yaitu awal Maret. Kemudian diinformasikan bahwa usia Nabi ‘Isa as 6 bulan lebih muda daripada Nabi Yahya as. Maknanya, jika Nabi Yahya as dilahirkan awal Maret maka Nabi ‘Isa as dilahirkan 6 bulan sesudahnya, yaitu Awal September.

Dengan demikian DATA BIBEL di atas juga menginformasikan bahwa Nabi ‘Isa as tidak dilahirkan bulan Desember.

Seorang Pastur dari Gereja Wolrdwide Church of God di Amerika Serikat, Herbert W. Armstrong (1892-1986), dalam bukunya yang berjudul The Plain Truth About Christmas menyatakan bahwa Nabi ‘Isa as tidak dilahirkan bulan Desember, dan Perayaan Hari Raya Natal bukan ajaran asli gereja, melainkan bersumber dari ajaran paganisme (penyembah berhala) yang sejak lama, jauh sebelum kelahiran Nabi ‘Isa as, telah merayakan Hari Kelahiran Dewa Mithra sebagai Dewa Matahari mereka pada tanggal 25 Desember.

Pendapat Pastur Herbert tersebut sejalan dengan keterangan dalam Encyclopedia Britannica dan Encyclopedia Americana. Kedua Literatur tersebut mendefinisikan Natal sama seperti pernyataan Pastur Herbert di atas.

Pada tahun 1993, seorang Astronom Inggris, David Hughes dari Universitas Sheffield, dalam sebuah wawancara dengan Britain’s Press Association (BPA), yang dikutip oleh Kantor Berita Reuter, menyatakan bahwa Nabi ‘Isa as diduga kuat lahir pada tanggal 15 September 7 tahun sebelum Masehi, karena pada tanggal tersebut terjadi siklus pertemuan 840 tahunan sekali antara planet Yupiter dan Saturnus, yang dari permukaan Bumi terlihat bagai Bintang Terang yang langka. Menurutnya, itulah Bintang Terang yang terlihat di malam kelahiran Nabi ‘Isa as sebagaimana diinfokan Bibel dalam Matius 2 : 1 -12.

Selain itu, tercatat dalam beberapa literatur sejarah Nashrani, bahwa tiga abad pertama Masehi tidak ada umat Nashrani yang merayakan Hari Lahir Nabi ‘Isa as. Dan awal abad keempat Masehi, perayaan tersebut mulai muncul di tengah umat Nashrani, tapi pada tanggal yang berbeda-beda, seperti 6 Januari, 28 Maret, 18 April dan 28 Juni.

Baru pada tahun 354 M, Paus Liberius di Roma memutuskan tanggal 25 Desember sebagai Hari Lahir Nabi ‘Isa as. Keputusan itu diikuti oleh Gereja Roma di Konstantinopel pada tahun 375 M dan di Antakia pada tahun 387 M. Selanjutnya menyebar ke seluruh dunia hingga saat ini.

Kesimpulannya, Data Bibel dan Data Astronomi serta Literatur Kristiani lainnya menolak kemungkinan Kelahiran Nabi ‘Isa as pada bulan Desember, sehingga INFO NASHRANI tentang kelahiran Nabi ‘Isa as pada tanggal 25 Desember adalah info yang tidak termasuk dalam katagori berita Ahlul Kitab, karena Bibel sendiri menolak. Info tersebut adalah INFO FIKTIF yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara Syar’I mau pun secara ilmiah akademis.

4. SYUBHAT KEEMPAT :

Pada prinsipnya, umat Islam boleh KAPAN SAJA merayakan Hari Kelahiran seorang Nabi atau Rasul, termasuk Hari Lahir Nabi ‘Isa as, untuk memuliakan mereka para Utusan Allah SWT. Maka, tidak ada masalah memperingati Hari Lahir Nabi ‘Isa as pada tanggal 25 Desember atau tanggal lainnya, walau pun tanggal Lahir Nabi ‘Isa as masih diperdebatkan kalangan Kristiani sendiri.

Hanya saja, peringatan Hari Lahir Nabi ‘Isa as pada tanggal 25 Desember lebih tepat untuk membangun toleransi antar umat beragama dalam rangka menyuburkan keharmonisan hubungan Islam – Nashrani.

JAWABAN :

Justru, merayakan Hari Lahir Nabi ‘Isa as bersamaan dengan umat Nashrani pada tanggal 25 Desember menjadi MAZHONNATUL FITAN (sumber fitnah) yang sangat berbahaya, antara lain :

a. Justifikasi kebohongan umat Nashrani dalam penetapan tanggal Hari Lahir Nabi ‘Isa as.

b. Justifikasi kesesatan keyakinan umat Nashrani yang merayakan Natal sebagai Hari Lahir Nabi ‘Isa as sebagai ANAK TUHAN.

c. Membuat BID’AH DHOLALAH karena merayakan Hari Lahir Nabi ‘Isa as dengan dasar INFO FIKTIF NASHRANI.

d. Pencampur-adukkan aqidah haq dengan bathil.

e. Menjerumuskan kalangan awam dari umat Islam yang kebanyakan lemah iman.

f. Pelecehan terhadap kemuliaan Nabi ‘Isa as, karena Hari Lahirnya dirayakan dengan Data Dusta, ditambah lagi dibarengi dengan umat Nashrani yang merayakannya sebagai Hari Lahir Anak Tuhan.

Dengan demikian, merayakan Hari Lahir Nabi ‘Isa as pada tanggal 25 Desember bukan bentuk toleransi antar umat beragama, tapi bentuk pencampu-adukkan aqidah yang sangat dilarang dalam Islam.

Dan itu tidak akan menyuburkan keharmonisan hubungan antar Islam – Nashrani, tapi akan menyuburkan PENDANGKALAN AQIDAH yang bisa mengantarkan kepada pemurtadan.

Sikap umat Islam yang tidak mengganggu umat Nashrani dalam merayakan Natal, dan ikut menjaga kondusivitas suasana dalam masa Natal dan Tahun Baru, serta memberi kesempatan kepada mereka merayakannya secara semarak di berbagai tempat, mulai dari Gereja, Pabrik, Kantor hingga Istora Senayan, sebenarnya sudah LEBIH DARI CUKUP sebagai bentuk toleransi mayoritas Muslim kepada minoritas Nashrani di negeri Indonesia tercinta ini.

5. SYUBHAT KELIMA :

Andai pun umat Islam tidak merayakan Hari Lahir Nabi ‘Isa as bersama umat Kristiani pada tanggal 25 Desember, karena khawatir terganggunya aqidah. tapi setidaknya tidak mengapa sekedar mengucapkan SELAMAT NATAL kepada mereka untuk penghormatan dan maslahat pergaulan.

Apalagi bagi Tokoh Islam yang jelas sudah mantap aqidahnya dan diperlukan pemantapan hubungan pergaulan Lintas Agamanya, sehingga kekhawatiran semacam itu tidak perlu ada sekaligus tidak lagi menghalangi Tokoh Islam dalam meningkatkan Dakwah Lintas Agama.

JAWABAN :

Natal secara Etimologi adalah Hari Lahir. Dan secara Terminologi adalah Hari Lahir Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan, sebagaimana ditulis oleh berbagai Ensiklopedi. Dan sebutan HARI NATAL hanya digunakan dalam makna Terminologi.

Artinya, jika seseorang mengucapkan SELAMAT NATAL maka sesuai makna Terminologinya berarti mengucapkan “Selamat Hari Lahir Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan”. Dan itu jelas haram bagi umat Islam.

Jika seorang Muslim terlanjur mendapat ucapan Selamat Natal dari siapa pun, maka mesti dijawab dengan Surat AL-IKHLASH yang berintikan Keesaan Allah SWT yang tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Syariat Islam buat semua lapisan umatnya, Ulama dan Awam, Pejabat dan Rakyat, Kaya dan Miskin. Karenanya, apa pun yang menjadi MAZHONNATUL FITAN diharamkan, baik bagi yang imannya kuat, apalagi yang imannya lemah. Lebih-Iebih jika Mazhonnatul Fitannya menyangkut aqidah sebagaimana telah diuraikan tadi.

Bukankah memandang wanita yang tidak halal, apalagi berjabat-tangan dengannya, diharamkan bagi laki-laki, termasuk Rasulullah saw sekali pun, karena hal itu merupakan Mazhonnatul Fitan yang bisa menggerakkan syahwat dan mengundang fitnah.

Padahal kita sama tahu dan yakin bahwa IMAN dan TAQWA Rasulullah saw adalah yang terkuat dan terbaik, sehingga syahwat beliau saw tidak akan terpancing hanya dengann memandang atau berjabat-tangan dengan wanita mana pun yang tidak halal baginya, namun sungguh pun demikian beliau saw tidak mau melakukannya karena Mazhonnatul Fitan yang wajib dihindarkan.

Karenanya, tidak ada alasan bagi Tokoh Islam untuk menghalalkan Natal dengan dalih asal aqidah kuat. Bahkan ketokohan mereka semestinya membuat mereka lebih hati-hati dalam bersikap, karena mereka adalah teladan yang akan diikuti umat yang kebanyakan beraqidahkan lemah. Sikap Tokoh Islam yang mengikuti Natal jelas bisa menjerumuskan umat.

LIBERAL DAN TOLERANSI KEBABLASAN

Atas nama “Rahmatan Lil Alamin”, kaum Liberal menekankan bahwasanya umat Islam perlu ikut merayakan Hari-Hari Besar semua agama, sehingga melahirkan kasih sayang dalam keharmonisan hubungan antar umat beragama. Keikut-sertaan umat Islam dalam perayaan Hari-Hari Besar umat agama lain tidak hanya sebatas menjaga kondusivitas agar umat agama lain aman dan tenang dalam merayakan Hari Besar mereka, tapi juga harus ikut secara aktif dalam perayaan tersebut. Tidak cukup juga hanya dengan mengucapkan selamat, tapi juga harus berperan serta dalam menghidupkan perayaan tersebut, seperti saling tukar hadiah, menyanyikan lagu-lagu rohani, hingga doa bersama di rumah ibadah umat agama lain.

Atas nama “Rahmatan Lil Alamin”, bagi Liberal sangat baik dan bagus, jika saat “Natal” para pegawai muslim di berbagai perusahaan  di Tanah Air secara suka rela memakai topi “Sinterklas” dalam tugasnya atau memasang “Pohon Natal” di ruang kerjanya. Dan saat “Imlek”, masyarakat muslim juga harus rela untuk memasang lentera / lampion di perkampungan mereka, serta harus rela juga di “Barongsai” kan. Lalu saat “Nyepi” umat Islam mesti rela untuk tidak mengumandangkan azan, bahkan wajib rela untuk ikut memadamkan lampu / pelita di dalam rumahnya sendiri sekali pun.

Demikianlah, kaum Liberal dalam penafsirannya tentang “Rahmatan Lil Alamin” tidak lagi menggunakan tafsir Ulama Salaf mau pun Khalaf, bahkan tafsir sepopuler “Tafsir Jalalain” pun yang singkat padat dan ringkas jelas serta mu’tabar, tidak mereka tengok, karena mereka asyik dengan “Tafsir Jalanlain” yang serbah aneh dan menyesatkan.

KESIMPULAN :

Umat Islam hukumnya HARAM merayakan Natal dalam bentuk apa pun, baik ucapan Selamat Natal, atau pun saling berbagi Hadiah Natal, atau juga memakai Atribut Natal, mau pun mengirim Kartu Natal, atau memajang Pohon Natal, apalagi mengikuti Misa Natal.

Selain itu, umat Islam juga hukumnya HARAM mengganggu umat Nashrani dalam merayakan Hari Natal mereka.

Ayo, bangun Toleransi antar umat beragama, tanpa mencampur-adukkan Aqidah dan Syariat.

Wallaahul Musta'aan.

SYUBHAT NATAL

FATWA MUI pada Tanggal 7 Maret Tahun 1981 tentang haramnya NATAL BERSAMA sebenarnya sudah sangat JELAS tanpa ada "syubhat" alias kesamaran atau pun keraguan.

Namun masih saja ada segelintir Tokoh dengan menatas-namakan "mashlahat" menciptakan aneka "syubhat" terkait Hukum Natal melalui pemutar-balikkan dalil.

Lalu apa jawabnya ?
Silahkan buka dan baca tulisan Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab berjudul SYUBHAT NATAL via Link :

http://www.habibrizieq.co/2015/12/syubhat-natal-liberal-dan-toleransi.html?m=0

Turut berduka cita

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

KH MUHAMMAD ZEIN MAHFUZHIN

Pendiri FPI
Mantan Ketua FPI BOGOR RAYA
Anggota Majelis Syura DPP FPI

Di Cipayung, Megamendung - Bogor

Keluarga Besar Front Pembela Islam dan Markaz Syariah dengan ini menyampaikan Ta'ziyah kepada segenap Kerabat dan Sahabat serta Jama'ah Almarhum :

A'zhomallaahu Ajrokum ...
Wa Ahsanallaahu 'Azaakum ...
Wa Ghofarallaahu Li Mayyitikum ...

Wa Qodzafallaahu Fii Quluubikum Shobron Jamiilan ...

Allahummaghfir Lahu Warhamhu
Wa 'Aafihi wa'fu 'anhu Wa Akrim Nuzuulahu Wa Wassi' Madkholahu ...

Allahumma Taqobbal minhu Jamii'a Shoolihaatihi ...
Wa Tajaawaz 'anhu Jamii'a Sayyi-aatihi ...

Waj'alhu Min Ahlil Khoir ...
Wajma'hu ma'a Jamii'i Ahlil Khoir ...
Wab'atshu fii Zumroti Ahlil Khoir ...
Wa Anzil 'alaihi Kulla Khoir ...
Wadfa' 'anhu Kulla Dhoir ...

Bi Haqqi Sayyidinaa Muhammadin Imaami Ahlil Khoir ...

Selamat Jalan Pejuang
Semoga Engkau Menang
Dan Hidup Senang
Di sisi Yang Maha Penyayang

Wa Bi Sirril Faatihah !

Sabtu, 24 Desember 2016

Pengucapan salam kepada sesama Muslim & Non Muslim

MUSLIM SEJATI CUKUP BERI SALAM
KEPADA SESAMA MUSLIM :

السّلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
ASSALAAMU 'ALAIKUM WA ROMATULLAAHI WA BAROKAATUH
(Semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahanNya terlimpah kepada kalian)

KEPADA SELAIN MUSLIM :

سلام على من اتَّـبع الهدى
SALAAMUN 'ALAA MAN ITTABA'AL HUDAA
(Semoga keselamatan tercurah kepada orang yang mengikuti petunjuk)

TIDAK PERLU DITAMBAH :

SALAM SEJAHTERA ...
SHALOM ...
OM SWASTIASTU ...
NAMO BUDDHAYA ...

JANGAN CAMPUR-ADUKKAN AGAMA ... !!!

SURAT TERBUKA UNTUK FPI

F.P.I dan LUBANG HUKUM POSITIF (HP)

HP tidak menghukum makan, minum, merokok dimuka umum dibulan Ramadhan. HP tidak secara tegas melarang berpacaran sesama jenis. HP tidak melarang penjual minuman keras, selama memenuhi ketentuan pajak, tempat menjual dan target pasar.

Disini peran aktif F.P.I mengisi LUBANG dan melengkapi KEKOSONGAN.

F.P.I tidak menabrak Hukum Positif, justru mengisi dan melengkapi.

Sukron bib. Untuk kerja sama menjaga hukum dan aturan agama. Semoga Alloh S.W.T senantiasa memberkahi.

Wassalam : Fortune Senage

INI MAKAR ... !!!

Catut nama BHAYANGKARA
Catut Lambang POLRI
Catut Seragam POLRI
Ada Official WNA CHINA KOMUNIS

http://forumbhayangkaraindonesia.com/?page_id=61

NAGA JADI CACING

JOKOWER DAN AHOKER sibuk karang cerita GURITA CIKEAS dan GURITA CENDANA hanya untuk lindungi GURITA NAGA MERAH yang menjajah PRIBUMI.

AYO ... UMAT ISLAM BERSATU LAWAN NAGA MERAH SAMPAI JADI CACING MERAH ... !!!

Jumat, 23 Desember 2016

Atas nama TOLERANSI, Alloh SWT dihinakan...

Kepada yth, bapak gubernur jambi, ketua DPRD, Bapak Kapolda Jambi, Bapak Danrem, bapak Walikota Jambi, Departemen Agama Prov. JambiKesbangpol, Cc. Kabid Penanganan Konflik Bp. Sigit Eko Yuwono :

Mohon di chek keberadaan hiasan natal ini, yang terletak di pelataran Novita Hotel Jambi, mengenai tulisan ALLAH ( tulisan yang biasa kami umat islam gunakan) yang di letakkan di lantai di bawah simbol Salib ( simbol nasrani)

Jangan sampai ini seperti kasus Ahok di jakarta...

Lihat Videonya : https://youtu.be/4_K7C_fBqow

MR JOKOWI PRO ASING & ASENG INI BUKAN FITNAH ... !!!

MR JOKOWI BUKA PINTU LEBAR BAGI CHINA KOMUNIS BUKA ANEKA PROYEK RAKSASA DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

http://jakartagreater.com/setelah-digelontor-investor-50-000-tenaga-kerja-china-eksodus-ke-indonesia/

MR JOKOWI IZINKAN ORMAS ASING & ASENG BERDIRI DAN BERKEMBANG DI INDONESIA

http://berita.suaramerdeka.com/jokowi-izinkan-wna-dirikan-ormas/

MR JOKOWI IZINKAN ASING & ASENG PUNYA HAK MILIK ATAS TANAH DAN PEMUKIMAN SERTA PERKEBUNAN

https://m.detik.com/finance/properti/3117333/jokowi-izinkan-orang-asing-punya-rumah-di-ri?f990101mainnews

MR JOKOWI RELAKAN BUMN DIJUAL KE ASING & ASENG

http://www.kabarpergerakan.com/topik/jokowi-jual-bumn-ke-asing/

MR JOKOWI PERMUDAH WARGA CHINA KOMUNIS JADI WNI VIA ONLINE KEIMIGRASIAN

http://www.konfrontasi.com/content/politik/tekanan-dan-bahaya-komunisme-dan-kapitalisme-cina-di-indonesia

MR JOKOWI NGOTOT PROYEK REKLAMASI PANTAI JAKARTA HARUS JALAN TERUS UNTUK PEMUKIMAN CHINA KOMUNIS

https://m.tempo.co/read/news/2016/04/27/064766404/jokowi-putuskan-lanjutkan-reklamasi-jakarta-tapi

MR JOKOWI NGOTOT LINDUNGI AHOK WALAU SUDAH KORUPSI DAN NISTAKAN AGAMA HANYA UNTUK DAPAR RIDHO ASING & ASENG

http://m.okezone.com/read/2016/11/09/337/1536918/kasus-penistaan-agama-jokowi-terkesan-lindungi-ahok

Mr Jokowi Impoten terhadap Ahok sipenista Agama

"Mr Jokowi tegas terhadap Ormas yang melawan hukum dan resahkan masyarakat, tapi impoten dan sontoloyo terhadap Ahok yang melanggar Hukum dengan menista Agama dan meresahkan secara nasional."

Salut! PCNU Pasuruan Akan Pecat Anggota Banser Yang Ikut Jaga Gereja Saat Natalan

Ini Dalil Keharamannya http://fpiargapura.blogspot.co.id/2016/12/salut-pcnu-pasuruan-akan-pecat-banser.html?m=1&zx=f3432034078e3fe5

Banser NU Kab. Pasuruan ...lek melu2 jogo gerejo ...langsung pecat.!!!!

Awass ..!!!!

~ KH. Muhib Aman Aly, Pengurus Syuriah NU Pasuruan & Jawa Timur ~

Banser NU Kab. Pasuruan, Kalau Ikut -ikutan menjaga gereja akan langsung dipecat. Awass!!!!

Sumber FB: Muhib Aman Aly.

Salut! PCNU Pasuruan Akan Pecat Banser Yang Jaga Gereja, Ini Dalil Keharamannya

NUGarisLurus – Pengurus Cabang NU Pasuruan, Jawa Timur dikabarkan mengancam akan memecat banser yang tetap bersikukuh menjaga gereja saat natalan tahun ini. Informasi ini disampaikan Dewan Pakar Aswaja NU Jatim KH. Muhammad Idrus Ramli melalui facebooknya.

“Bangga dengan PCNU Pasuruan, BANSER yang ikut menjaga gereja akan dipecat, “ujar Kiai Idrus Ramli, Kamis, (22/12).

Selain menyampaikan info tersebut, Kiai Idrus juga merinci secara indah dalil keharaman membantu acara natalan.

DALIL KEHARAMAN MEMBANTU ACARA NATALAN

Pada masa Jahiliyah, di Madinah ada berhala bernama Zur. Setiap tahun, orang-orang musyrik mengadakan hari raya keagamaan di area patung tersebut selama satu minggu. Setelah Islam datang, ketika orang-orang musyrik mengadakan hari raya keagamaan, para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melewati tempat itu mereka menjaga kehormatan diri mereka dengan tidak melihat patung dan orang-orang yang ada di situ. Sikap para sahabat tersebut direspon dan dipuji oleh Allah dalam al-Qur’an ayat:

وَالَّذِينَ لاَ يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا (72)

“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan zur (kepalsuan), dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS al-Furqan : 72).

Ayat di atas membicarakan tentang sifat-sifat orang-orang yang beriman kepada Allah yang disebut dengan ‘ibadurrahman (hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih). Di antara sifat mereka adalah tidak menyaksikan, tidak menghadiri dan tidak mendatangi zur atau kepalsuan. Demikian penjelasan Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih dan dikutip oleh al-Hafizh Jalaluddin al-Suyuthi dalam tafsirnya al-Durr al-Mantsur. Oleh karena itu, para ulama salaf menafsirkan ayat di atas dengan penafsiran beragam secara redaksional, akan tetapi kemiliki kesatuan dalam pengertian.

Dalam satu riwayat, Ibnu Abbas dan al-Dhahhak, menafsirkan ayat tersebut, dengan arti tidak menghadiri acara-acara hari raya orang-orang Musyrik. Lebih tegas lagi, penafsiran Imam Qatadah:

وَأخرج عبد بن حميد وَابْن أبي حَاتِم عَن قَتَادَة رَضِي الله عَنهُ {وَالَّذين لاَ يشْهدُونَ الزُّور} قَالَ: لاَ يساعدون أهل الْبَاطِل على باطلهم وَلاَ يمالؤنهم فِيهِ

Abd bin Humaid dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Qatadah radhiyallaahu ‘anhu: “(Dan orang-orang yang tidak menyaksikan zur (kepalsuan)”. Qatadah berkata: “Mereka tidak membantu pengikut kebatilan atas kebatilan mereka dan tidak menolong mereka dalam hal kebatilan tersebut.” (Al-Suyuthi, al-Durr al-Mantsur, juz 6 hlm 282-283).

وأخرج أبو القاسم اللالكائي عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ: {وَالَّذِينَ لاَ يَشْهَدُونَ الزُّورَ} [الفرقان: 72] قَالَ: لاَ يُمَالِئُونَ أَهْلَ الشِّرْكِ عَلَى شِرْكِهِمْ وَلاَ يُخَالِطُونَهُمْ.

Abu al-Qasim al-Lalaka’i meriwayatkan dari Amr bin Murrah (ulama salaf): “(Dan orang-orang yang tidak menyaksikan kepalsuan) maksudnya tidak membantu orang-orang musyrik atas kesyirikan mereka dan tidak bergabung dengan mereka.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Ahkam Ahl al-Dzimmah, juz 3 hlm 1245).

Dari beberapa versi penafsiran ulama salaf di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ketika orang-orang Musyrik mengadakan hari raya keagamaan, maka orang-orang beriman yang selalu mengharapkan kasih sayang Allah, tidak akan menghadiri, menonton dan membantu acara keagamaan tersebut. Secara tidak langsung, ayat di atas menjadi larangan bagi kaum beriman untuk menghadiri, melihat dan membantu acara hari raya kaum musyrik. Pertanyaannya sekarang adalah, larangan menghadiri, menyaksikan, menonton dan membantu acara hari raya keagamaan agama lain di atas, apakah bersifat makruh saja, atau justru haram?

Jawaban dari pertanyaan di atas, akan dapat diketahuhi dengan mudah apabila kita mengetahui alasan pelarangan tersebut. Dalam konteks ini, al-Imam Fakhruddin al-Razi ketika menafsirkan ayat di atas memberikan penjelasan sebagai berikut:

الزُّورُ يَحْتَمِلُ إِقَامَةَ حُضُورَ كُلِّ مَوْضِعٍ يَجْرِي فِيهِ مَا لاَ يَنْبَغِي وَيَدْخُلُ فِيهِ أَعْيَادُ الْمُشْرِكِينَ وَمَجَامِعُ الْفُسَّاقِ، لأَنَّ مَنْ خَالَطَ أَهْلَ الشَّرِّ وَنَظَرَ إِلَى أَفْعَالِهِمْ وَحَضَرَ مَجَامِعَهُمْ فَقَدْ شَارَكَهُمْ فِي تِلْكَ الْمَعْصِيَةِ، لأَنَّ الْحُضُورَ وَالنَّظَرَ دَلِيلُ الرِّضَا بِهِ، بَلْ هُوَ سَبَبٌ لِوُجُودِهِ وَالزِّيَادَةِ فِيهِ، لأَنَّ الَّذِي حَمَلَهُمْ عَلَى فِعْلِهِ اسْتِحْسَانُ النَّظَّارَةِ وَرَغْبَتُهُمْ فِي النَّظَرِ إِلَيْهِ.

“Kata zur dalam ayat tersebut berkemungkinan menghadiri setiap tempat yang terjadi sesuatu yang tidak patut, dan masuk pula di dalamnya hari raya orang-orang musyrik dan tempat perkumpulan orang-orang fasiq. Karena orang yang bergabung dengan orang-orang yang buruk, melihat perbuatan mereka, dan menghadiri perkumpulan mereka berarti benar-benar ikut andil dengan mereka dalam kemaksiatan tersebut. Karena menghadiri dan menyaksikan termasuk bukti kerelaan terhadapnya. Bahkan menghadiri dan memandang merupakan sebab keberadaan dan perkembangannya. Karena suatu hal yang mendorong mereka untuk melakukannya adalah anggapan baik menonton dan keinginan mereka menyaksikannya.” (Al-Imam al-Razi, al-Tafsir al-Kabir wa Mafatih al-Ghaib, juz 24 hlm 98-99).

Dalam paparan al-Imam al-Razi di atas dijelaskan, bahwa larangan menghadiri, menonton, melihat dan membantu hari raya orang-orang musyrik, karena hal tersebut menjadi bukti kerelaan terhadap kemaksiatan dan kesyirikan. Sedangkan rela terhadap kemaksiatan adalah maksiat. Sebagaimana rela terhadap kekufuran adalah kufur. Al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami, menyampaikan kaedah baku dalam madzhab Syafi’i sebagai berikut:

اَلرِّضَا بِالْكُفْرِ كُفْرٌ وَلَوْ ضِمْنًا

“Rela terhadap kekafiran adalah kafir, meskipun kerelaan tersebut bersifat implisit.” (Ibnu Hajar al-Haitami, al-I’lam bi-Qawathi’ al-Islam, hlm 133).

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan, bahwa larangan menghadiri, menonton dan membantu acara hari raya orang-orang musyrik adalah haram. Bahkan termasuk bukti kerelaan terhadap kekafiran yang hukumnya adalah kafir. Oleh karena itu, para ulama telah berijma’ tentang keharaman menghadiri, menonton dan membantu acara hari raya orang-orang musyrik. Dalam konteks ini Syaikh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah al-Hanbali berkata:

حُكْمُ حُضُورِ أَعْيَادِ أَهْلِ الْكِتَابِ … لاَ يَجُوزُ لِلْمُسْلِمِينَ مُمَالأَتُهُمْ عَلَيْهِ وَلاَ مُسَاعَدَتُهُمْ وَلاَ الْحُضُورُ مَعَهُمْ بِاتِّفَاقِ أَهْلِ الْعِلْمِ الَّذِينَ هُمْ أَهْلُهُ.

“Hukum menghadiri hari raya Ahlul-Kitab (Yahudi dan Nasrani) … Kaum Muslimin tidak boleh membantu mereka, memberikan pertolongan dan hadir bersama mereka berdasarkan kesepakatan ahli ilmu agama yang memang ahli di bidangnya.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Ahkam Ahl al-Dzimmah, juz 3 hlm 1245).

Kemudian beliau mengutip pernyataan seorang ulama madzhab Syafi’i, yaitu al-Imam al-Hafizh Abu al-Qasim Hibatullah bin al-Hasan bin Manshur al-Thabari al-Syafi’i yang berkata:

وَلاَ يَجُوزُ لِلْمُسْلِمِينَ أَنْ يَحْضُرُوا أَعْيَادَهُمْ؛ لأَنَّهُمْ عَلَى مُنْكَرٍ وَزُورٍ، وَإِذَا خَالَطَ أَهْلُ الْمَعْرُوفِ أَهْلَ الْمُنْكَرِ بِغَيْرِ اْلإِنْكَارِ عَلَيْهِمْ كَانُوا كَالرَّاضِينَ بِهِ الْمُؤْثِرِينَ لَهُ، فَنَخْشَى مِنْ نُزُولِ سُخْطِ اللهِ عَلَى جَمَاعَتِهِمْ فَيَعُمُّ الْجَمِيعَ، نَعُوذُ بِاللهِ مِنْ سُخْطِهِ.

“Kaum Muslimin tidak boleh menghadiri hari raya mereka, karena sesungguhnya mereka berada pada kemungkaran dan kepalsuan. Apabila orang-orang baik bergabung dengan orang-orang yang melakukan kemungkaran dengan tanpa mengingkari kemungkaran tersebut, maka berarti mereka seperti orang-orang yang rela terhadap kemunkaran tersebut dan bahkan mengutamakan kemungkaran itu. Kami mengkhawatirkan turunnya murka Allah kepada perkumpulan mereka, maka kemurkaan itu akan merata kepada semuanya. Kami berlindung kepada Allah dari kemurkaan-Nya.”

Al-Imam al-Baihaqi meriwayatkan beberapa pernyataan kaum salaf tentang larang menghadiri hari raya orang-orang musyrik sebagai berikut:

عَنْ عَطَاءِ بْنِ دِينَارٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ : لاَ تَعَلَّمُوا رَطَانَةَ الأَعَاجِمِ وَلاَ تَدْخُلُوا عَلَى الْمُشْرِكِينَ فِى كَنَائِسِهِمْ يَوْمَ عِيدِهِمْ فَإِنَّ السُّخْطَةَ تَنْزِلُ عَلَيْهِمْ.

“Atha’ bin Dinar berkata: “Umar radhiyallaahu ‘anhu berkata: “Janganlah kalian mempelajari bahasa kaum Ajam, dan jangan memasuki gereja-gereja orang-orang musyrik pada hari raya mereka, karena kemurkaan akan turun pada mereka.”

عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : اجْتَنِبُوا أَعْدَاءَ اللهِ فِى عِيدِهِمْ.

“Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu ‘anhu berkata: “Jauhilah musuh-musuh Allah dalam hari raya mereka.”

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ : مَنْ بَنَى بِبِلاَدِ الأَعَاجِمِ وَصَنَعَ نَيْرُوزَهُمْ وَمِهْرَجَانَهُمْ وَتَشَبَّهَ بِهِمْ حَتَّى يَمُوتَ وَهُوَ كَذَلِكَ حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

“Abdullah bin Amr berkata: “Barangsiapa yang membangun rumah di negeri-negeri Ajami, mengadakan acara tahun baru mereka dan festifal mereka, dan menyerupai mereka hingga mati dalam keadaan demikian, maka akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat.” (Al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubra juz 9 hlm 392).

Kesimpulan dari paparan di atas, menghadiri, melihat, menonton dan membantu acara hari raya orang-orang musyrik, Yahudi, Nasrani dan lain-lain hukumnya adalah haram dan termasuk bukti kerelaan terhadap kemaksiatan. Rela terhadap kemaksiatan adalah maksiat. Rela terhadap kekafiran adalah kafir.

Tulisan ini tidak dibuat sebagai bentuk kebencian kepada saudara-saudaraku yang ingin menjaga kegiatan natalan. Tetapi tulisan ini dibuat sebagai kasih sayang dan menginginkan semuanya tetap dalam koridor ajaran Islam Ahlussunnah Wal-Jamaah yang disebarkan oleh para pendahulu di tanah air. Wallahu a’lam.

Muhammad Idrus Ramli

Wallahu Alam

Sumber : http://wp.me/p5PQVj-1t2

KH Luthfi Bashori Tentang Mengucapkan Natal

" Menurut saya, yang HARAM selamanya HARAM, sekalipun dikemas dengan bentuk apapun, oleh siapapun, berapapun jumlah pelakunya. Memang Nabi SAW pernah mendo'akan orang YAHUDI agar mendapatkan Hidayah, kesehatan dan kebagusan Duniawi. Tapi tidak untuk KESELAMATAN ( semisal Selamat Pagi - SELAMAT NATAL ) karena selama - lamanya orang KAFIR itu tidak bakal selamat.
Imam Nawawi telah menerangkan dengan detail masalah HARAMNYA MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL pada kaum kafir, dalam kitab beliau Al - Adzkar dengan dalil hadist - hadist Nabi ".