Bogor - Tahap pertama yang dilakukan oleh Syiah untuk merekrut para pemuda agar menjadi pengikutnya adalah dengan propaganda bahwa Iran sebagai negara Syiah adalah yang terdepan melawan Israel dan Amerika.
"Tetapi retorika perlawanan Iran terhadap yahudi itu omong kosong, karena hingga hari ini tidak ada satupun peluru Iran yang ditembakkan ke Tel Aviv (Ibu kota Israel). Lalu dengan Amerika, Iran malah pernah terlibat jual beli senjata dengan Amerika, waktu itu Irak dan Iran sedang perang," ungkap Direktur An Nashr Institute, Munarman SH dalam acara Tablih Akbar di Masjid Az Zikra, Sentul Bogor, Ahad (22/2/2015).
Munarman menambahkan, jika tahap pertama sudah berhasil memikat para pemuda bahwa Iran adalah negara yang memusuhi Israel dan Amerika, maka tahap selanjutnya ialah mengundang para pemuda tersebut ke Iran, bahkan mereka diberi kuliah gratis.
"Lalu para pemuda ini diceritakan peristiwa Karbala, dimana cucu Nabi Muhammad Saw yaitu Sayidina Husen itu terbunuh di padang karbala. Mereka mengeksploitasi peritiwa tersebut seolah-olah dilakukan oleh orang-orang yang anti pecinta keluarga nabi (ahlul bait)," jelas Munarman.
Jika sudah terpengaruh dengan cerita karbala versi Syiah, tahap selanjutnya ialah mempersoalkan hak kepemimpinan. "Yaitu direbutnya kekuasaan dari Sayidina Hasan ke Muawiyah, padahal dalam riyawat Ahlussunnah Sayidina Hasan itu menyerahkan kekuasaan demi persatuan umat," ujarnya.
Tahap selanjutnya, kata Munarman, mereka Syiah ini mempersoalkan hak kepemimpinan Sayidina Ali. "Mereka beranggapan, kepemimpinan Abu Bakar, Umar, dan Utsman itu tidak sah dan mereka terus mempersoalkan hingga hari, itulah kenapa mereka selalu mencaci ketiga sahabat Nabi tersebut," katanya.
"Bahkan mereka juga mempersoalkan bahwa wahyu yang dibawa malaikat Jibril itu salah tempat, seharusnya ke Ali bukan ke Muhammad," tambahnya.
Imamah (kepemimpinan) masuk dalam salah satu rukun iman Syiah, kalau tidak mengakui imam ke 12 mereka maka imannya tidak sah.
"Jadi ajaran Syiah ini sarat dengan persoalan kepemimpinan, ini ajaran mazhab atau gerakan politik? ini gerakan politik sebetulnya," tandas Munarman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar